Thursday, October 22, 2015

Detik-detik kepergian Bidadari-ku yang kini telah hilang...

29 juli 15 : Ibu masuk IGD RSUP Cipto Mangunkusumo. Dokter secara halus menolak ibu. Alasannya, pengobatan di persahabatan telah menemui final. Dan kanker ibu sudah menyebar luas.

30 juli 15 : Ibu masuk IGD rumah sakit RSUP Persahabatan. Ibu minta pulang terus. Ibu bilang ke aku kalau tempatnya gak enak. Enakan di IGD Cipto yang dingin.

31 juli 15 : Sorenya, ibu masuk ruang rawat. Kamar melati atas nomer 5. Malamnya, kami ngobrol dan bercanda, ibu nyuruh aku untuk belanja. Ketika aku tanya belanja apa? Kata ibu, jajan. Aku tanya siapa yang jajan? Ibu jawab 'teteh jajan'. Aku tanya jajan apa? Ibu billang, gak tau. Trus yaudah ibu mungkin mengigau.

1 agustus 15 : Shubuh tiba, aku bangun untuk shalat shubuh. Setelah shalat aku liat ibu sendiri tidak ada yang menjaga, dan setelah itu aku bangunkan tidak ada respon sama sekali. Aku langsung membaca yassin. Dan bilang ke bapak kalau ibu sudah tidak sadar. Langsung kita dzikir sebanyak-banyak nya buat ibu. Aci (Adik Ibu yang paling dekat) di telpon untuk segera datang dari palu, Sulawesi. Keluarga semua dihubungi untuk datang ke RS. Akhirnya semua datang, kecuali aci yang masih dipalu. Ibu benar-benar belum ada respon sama sekali. Keluarga bapak mengusulkan untuk cabut oksien beserta infusannya dan setelah itu ibu segera dibawa ke Bekasi, meskipun nafas ibu masih ada. Semuanya setuju. Kecuali aku. Aku menangis mendengar hal itu. Aku benar-benar sangat tidak setuju. Apa yang diusulkan tersbut, sama saja kita membunuh ibu secara perlahan. Dokter pernah bilang, bahwa biarkan ibu meninggalkan kita secara alami. Jadi silahkan kita tunggu sampai Allah benar-benar telah mencabut nafas dan nyawa ibu. Tapi bapak tetap membujuk aku untuk setuju. Alhasil, ada yang bilang kalau ada yang tidak setuju jangan dipaksa. Akhirnya ibu tetap bersama dengan oksigen dan infusan yang lain sebagai alat bantu ibu untuk berjuang hidup.

Siangnya Aci telpon, dan HP didekatkan pada telinga ibu. Karena aku yakin ibu masih mendengar. Aci bilang, ibu harus tunggu aci. Sore aci akan ke Jakarta. Namun, Ibu tetap dalam ketidaksadarannya. Setelah itu ibu juga kita beri air, dan ketika kita minumin, ibu merespon. Dengan batuk dan gerakan tangan. Setelah itu tidak ada respon lagi. Yang tadinya badan ibu mendingin, kini mulai panas.

Malamnya aci datang, langsung menemui ibu. Aci mengajak ibu ngobrol, dan saat itu ibu pun mengeluarkan air mata. Badan ibu panas hingga 40 derajat yang sebelumnya setengah badannya padahal dingin sekali. Diberi obat penurun panas, namun tidak ada reaksi apapun.

2 agustus 15 : Esok paginya, aku mengajak ibu ngobrol meskipun ibu tidak merespon. Aku bilang, kalau ibu ingin sembuh, pengen melihat aku dan Alfath sukses, pengen melihat cucu, ibu harus lawan sakit ibu, bilang sama Allah untuk beri ibu kesempatan hidup, supaya ibu bisa beribadah lebih baik lagi. Kalau ibu sembuh banyak yang ingin meengumrohkan ibu. Ibu lawan penyakit ibu, ibu kan kuat. Bilang sama Allah, yaAllah mana hadiahku, aku kan sudah tabah dan sabar, aku kan ingin sehat, aku juga ingin bisa tertawa dan bercanda seperti orang-orang yang lainnya. Bilang seperti itu yh bu sama Allah.

Tapi, kalau ibu capek, gak kuat, sakit, dan lelah karena terus di sakitin oleh aku, bapak, kak afi, alfath, silahkan ibu pasrahkan semuanya.  Ikhlasin. Ibu gak usah takut, ibu disini sudah tabah, sabar, dan baik, ibu tinggal minta hadiahnya sama Allah, yaAllah mana hadiah nya saya ingin surga. Ibu pasti dikasih, gak usah takut bu. Ibu pasti akan menjadi bidadari surga. Nanti kita ketemu lagi di surga, ibu juga bilang sama Allah arum dimasukin surga juga yah bu.

Aku janji belajar yang bener yah bu, biar aku sama Alfath sukses. Trus ibu bangga deh sama kita.

Oh iya, ibu gak apa-apa kok kalau nanti saat aku wisuda ibu gak datang. Yang penting ibu doakan aku saja dari atas sana yah. Aku ikhlas kok kalau ibu gak datang, tidak apa-apa.

Aku selalu mengulang pembicaraan diatas. Tiba-tiba ibu keselek dan keluar cairan seperti warna teh. Aku segera memanggil kak afi dan mamah ninis, karena saat itu kebetulan hanya ada mereka. Kita terus dzkirin ibu, lalu aci dan yang lainnya baru datang dari pasar habis beli makan, aku disuruh untuk makan dulu sama aci, biar gantian aci aja. Tapi aku suruh aci untuk tetap dzkirin ibu jangan sampai berhenti.

Aku pun makan di teras depan kamar. Sesaat ingin menyuap suapan pertama ke mulut, dari dalam kamar suara riuh dzikir semakin keras dan suara tangisan mulai terdengar. Segera aku bangkit langsung masuk ke dalam kamar, ternyata nafas ibu semakin lemah, dan tereselak sekaligus mengeluarkan cairan yang tadi. Kita semua berdzikir sambil terisak melihat ibu. Dan, saat itu pun tiba....... 

Ibuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu...

Semuaa menangis, memanggil ibu. Tapi ibu tetap dalam tenangnya. Kita terisak, tapi ibu tetap dalam nyamannya.

Innalillaahi wa inna ilaihi raaji'uun......
Pukul 08.10 pagi, ibu pun telah tiada didunia ini.
Allah telah rindu padanya. Allah mengasihinya atas semua kesakitan yang beliau telah rasakan didunia. Terimakasih Allah, ini jawaban indah dari mu yang harus kami syukuri. Ibu tidak akan merasa kesakitan lagi. InshaaAllah Engkau telah membersihkan segala dosa ibu disaat sepanjang ibu menderita sakit.

Hari itu juga ibu dibawa ke rumah. Tetangga dan keluarga pun telah dihubungi. Aku, aci, bapa, dan om een ikut dalam ambulan bersama ibu. Sepanjang jalan tak bisa aku menghentikan tetesan air mata ini. Semakin dekat rumah, tetesan itu semakin deras. Karena, semakin dekat pula aku berpisah dengan ibu. Semakin dekat ibu dibawa ke tempat persemayaman terakhir. Dari jauh terlihat begitu banyak nya manusia yang telah berada dirumah kami. Aku bilang ke ibu kalau ibu sudah sampai rumah seperti yang ibu mau sebelumnya, disambut oleh banyak orang. Kata-kata itu membuat aku semakin terisak. Aku turun perlahan dari ambulan. Banyak yang telah menunggu untuk segera mengangkat ibu ke dalam, untuk dmandikan dan dikafankan. Aku masuk rumah. Semakin ke dalam rumah rasanya semakin tumpah air mata ku. Terlalu banyak kenangan yang ada drumah ini. Aku langsung duduk disamping ibu. Dan membacakan yassin. Selanjutnya ibu akan dimandikan. Ketika aku siap-siap untuk memandikan, aku melihat wajah ibu tersenyum. Jelas sekali senyum nya. Giginya terlihat. Sangat manis. Orang-orang semakin sedih ketika melihat wajah ibu tersenyum sangat tenang. Ibu pun dimandikan, ibu bersih, dan telah wangi. Senyum ibu tak hilang sama sekali.  

Ibu pun diangkat ke dalam untuk dikafani.
Kita bergantian untuk menciumi ibu.
Semakin banyak yang datang kerumah.

Zuhur pun tiba, ibu segera dibawa ke masjid al ghony, kita menjalankan shalat zuhur, setelah itu langsung menyalati jenazah ibu. Dan tidak pernah diprediksi, yang menyolati ibu sangat banyak, masjid pun penuh oleh para penyolat. Sebelumnya tidak pernah ada di masjid tersebut menyolati mayat sebanyak itu. Subhanallah ibu....

Dari masjid ibu langsung dibawa ke pemakaman. Subhanallah, tidak disangka begitu banyak para pelayat yang ikut menghadiri prosesi pemakaman.

Aku berdiri didekat lubang kubur. Sambil meneteskan air mata yang turun semakin deras ketika tubuh ibu dibawa turun kebawah, dan tanah pun mulai ditaruh kedalam lubang tersebut. Aku semakin menangis. Ibu takut sendiri. Tapi aku yakin, Allah menemani ibu disana.

Selamat tinggal ibu, ibu sudah tidak sakit lagi, ibu sudah tenang bersama Allah, jangan takut yah bu, ibu minta saja apapun yang ibu inginkan, sebagai hadiah dari kesabaran dan ketabahan ibu selama ini. InshaaAllah aku akan jaga diri dan jaga semuanya. Arum sayang banget sama ibu karena Allah....


Allah, jaga ibu yah disana, jangan sampai ibu sakit lagi ;)


5 comments:

  1. Terimakasih bu sudah mengajarkan Arum banyak hal, kesabaran, ketabahan, kekuatan.

    Terimakasih juga selalu mempercayai Arum untuk terus bersama dengan Ibu hingga menjelang Ibu pergi kehadirat Allah.

    Arum bersyukur memiliki Ibu yang di idolakan banyak orang, sholeha, pinter masak, peduli dengan orang lain, kreatif, lucu, ceria, sabar, kuat, tabah, dan masih banyak lagi.

    Arum benar-benar beruntung masih diberi kesempatan untuk merawat Ibu saat itu. Masih teringat, saat Ibu tidak membolehkan Arum untuk pulang dari Rumah Sakit padahal dari awal Arum benar-benar non-stop jagain Ibu. Saat itu Arum cuma bisa tertawa melihat Ibu yang merengek seperti anak kecil. Hehe.

    Arum juga ingat, kalau Arum lagi ada acara keluar Ibu selalu menyuruh, "teteh jangan lama-lama dong teh." Hahaha padahal cuma sebentar. Dan kalau Arum pergi, arum selalu mencium kedua pipi dan jidat Ibu.

    Waktu pas Ibu dirawat dirumah juga, Arum yang harus selalu disisi Ibu. Tidur dikamar aja Arum gak dibolehkan oleh Ibu. Sampai-sampai Bapak sedikit marah katanya, "kasian Bu anaknya capek. Masa tidur dikamar aja gak boleh." Alhasil Arum tidur dikursi deh. Selalu seperti itu selama beberapa hari. Hahaha so funny.

    Ada juga cerita saat itu, Ibu sebenarnya sangat mengantuk tapi tidak berani untuk tidur. Ibu bertanya sama Arum, "Teh, kalau Ibu tidur nafas Ibu berhenti gak?" Hehe Ibu itu orangnya lucu banget selalu bertanya itu. Sampai-sampai Arum bilang, "udah Ibu tidur aja. Arum liatin Ibu terus kok. Gak akan berhenti nafas Ibu. Kan ada Arum disini." Lalu Ibu pun tertidur, namun setiap beberapa menit Ibu terbangun dan mengatakan, "teh nafas Ibu masih ada gak?" Hihi.

    Jadi, ini cerita-cerita saat beberapa hari menjelang Ibu dipanggil sama Allah.

    Bagaimana kabar Ibu disana? Sudah tidak takut sendiri kan, Bu? Arum disini berusaha untuk selalu bahagia apapun yang terjadi. Meskipun sebenarnya sepeninggal Ibu, banyak masalah yang terjadi dan silih berganti, tapi Arum tau kekuasaan Allah itu pasti akan berpihak pada Arum.

    Saat nulis ini Arum sedang sangat rindu pada Ibu.

    Arum ingin banyak cerita tentang apapun, tapi Arum bingung cerita pada siapa. Palingan ke Allah doang Arum suka ceritanya. Arum juga sering ceritain tentang Ibu ke Allah. Karena kalau cerita ke orang lain, mungkin mereka tidak akan mengerti sebesar apa rasa rindu Arum ini. Hehe.

    ReplyDelete
  2. Ibu, saat aku nulis ini, artinya aku lagi rindu ibu banget. Aku lagi nangis2 sesenggukan nih bu inget ibu dan baca tulisan ini. Aku sebenarnya sangat merasa kesepian bu. Aku butuh ibu.

    Maaf bu, ternyata aku salah, aku gak bisa untuk selalu baik2 aja tanpa ibu. Maaf juga ya Allah, bukan nya aku bermaksud gak ikhlas. Aku cuma kangen. Maaf jika kangen arum keliru. Bahagia disana yah bu, biar disini arum juga bisa bahagia.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Bu, bagaimana kabarnya sekarang? Sekarang sudah tahun 2023. Banyak hal yang ingin arum ceritakan ke Ibu.

    Di mulai dari perjalanan Arum wisuda tahun 2018, akhirnya arum bisa lulus tepat waktu bu walaupun terpincang2. Dan di tahun yang sama juga Arum ikut CPNS Sebulan setelah wisuda, dan kuasa Allah, ternyata Arum lulus, keterima menjadi pegawai negeri sipil, langsung bekerja di bulan Maret 2019, di bulan kelahiran ibu. Semoga ibu bangga sama Arum yah bu? :)
    arum kerjanya keliling daerah di Indonesia bu, arum bisa naik pesawat terbang untuk pertama kali nya ke Medan. MashaaAllah. Allah baik banget yah bu, alhamdulillaah arum bisa punya rezeki sendiri.

    Arum tinggal kos sendiri di belakang kantor bu tahun 2019. Lalu, di tgl 2 Agustus 2020, di tgl ibu meninggalkan kami, arum melangsungkan pernikahan bersama reza. Teman SD arum, yang rumah nya deket rumah kita bu. Selang sebulan menikah, arum di beri amanah oleh Allah untuk menjaga janin dalam rahim arum, pada tahun 2021 tgl 19 Mei arum melahirkan, sedih bu, arum sendirian di ruang operasi, arum saat itu inget ibu, arum ingin sekali ibu ada disamping arum. Sayangnya itu gak mungkin. Tapi akhirnya arum bisa melahirkan dengan selamat, anak arum juga sehat, namanya Bian. kami hidup bahagia bu, anak arum tumbuh jadi anak yang pintar, lucu, dan gak bisa diam 😂

    tapi perjalanan ini gak mulus bu, muncul masalah dimana arum harus bekerja dan anak arum bingung siapa yang menjaga, untungnya masih ada mama mertua arum yang bisa membantu saat arum berangkat kerja sampai bisa dapat pengasuh beneran. Dan arum punya pimpinan yang humanis, arum bekerja wfh wfo. YaAllah, andaikan ibu ada disini, pasti ibu bakal minta untuk membantu arum untuk mengasuh Bian. Dan arum pasti tenang bgt. Dan sekarang arum sudah dapat pengasuh, semoga bisa awet, dan bisa membantu arum mengasuh saat arum sedang bekerja, dan mencintai anak arum secara tulus. Aamiin

    Oh iya bu, di tahun 2022, bapak sakit bu, kena struk, dan sekarang lebih banyak dirumah kafi. Doakan yah bu semoga bapak bisa sehat dan pulih kembali.

    Bu... Ibu sedang apa disana? Ibu baik2 aja kan? Sampai sekarang arum selalu ingat ibu. Selalu rindu ibu. Selalu menangisi ibu. Apalagi kalau arum sedang melewati hal2 berat sendirian, atau saat arum sedang merasa sendiri dan kesepian. Rasanya ingin sekali bertemu ibu dan memeluk ibu sambil nangis sesenggukan. Rasanya ingin bercerita semuanya secara langsung sama Ibu. Semoga ibu disana sehat terus yah Buu. Doakan arum biar arum juga selalu sehat panjang umur, supaya arum bisa melihat anak2 arum tumbuh dewasa dan berkeluarga.

    Bu, Arum kangen dan sayang bgt sm ibu. Semoga suatu saat nanti, jika masa nya tiba, kita semua bisa berkumpul kembali di surga nya Allah yah bu. Tolong tarik arum ke surga yah Bu. Biar kita bisa bersama lagi. Sampai jumpa ibu. Sehat-sehat disana yah bu.

    ReplyDelete
  5. Bu, sekarang sudah tanggal 23 Januari tahun 2024. Ibu lagi apa sekarang? Banyak proses hidup yang telah arum lalui tanpa ibu. Tanggal 1 Februari 2023, arum resmi pindah satker bu. Arum menjadi bagian dari satker sekretariat KPAI, masih bagian dari kemenPPPA sih. Alhamdulillaah sekarang sudah hampir satu tahun arum berada disitu. Setahun yang tidak kerasa, karena arum enjoy dan sangat menikmati semua hal yang ada ditempat ini. Akhir tahun kemarin arum lulus ujian Jabatan Perencana pertama bu, Hasil memang tidak akan menghianati usaha yah bu. Arum hanya menunggu pelantikan saja. Semoga ke depannya arum punya kehidupan yang semakin baik, dan semoga Ibu selalu bangga sama Arum yah bu meskipun arum tidak bisa bercerita ini secara langsung kepada Ibu 😭😭

    Saat arum nulis ini, arum sedang kangen bgt sama ibu. Selain karir, kesehatan arum juga ada kemajuan, karena arum baru menyelesaikan proses pemeriksaan tiroid Arum yang rencana akan ada tindakan operasi entah di bulan apa. Tapi arum sedikit cemas bu, Arum takut. Rasanya ingin ada Ibu disini sekarang untuk memenangkan arum. Dari sisi Allah, semoga Ibu bisa melihat dan menyampaikan kasih nya yah bu ke Arum. 🥺

    Arum dan keluarga juga baru melalui proses yang cukup menguras pikiran dan batin terkait perkembangan anak arum bu. Alhamdulillaah serangkai tes kesehatan sudah di lalui anak arum, dan semua hasil nya menunjukan baik bu, Alhamdulillaah. Luntur lagi satu kecemasan yg dirasa anak mu, Bu. 😭

    Bu, Arum bener-bener kangen banget sama Ibu. Demi Allah bu, arum rindu yang teramat sangat bu. Please Ibu datang ke mimpi Arum yah bu. Arum mohon bu 😭😭😭😭

    ReplyDelete