Assalamualaikuuum!
Hari ini masih tanggal 31 Desember 2017. Gue disini ingin sekedar share apapun mengenai kilas balik 2017. Basically gak banyak hal yang gue laluin sih, namun sedikit hal yang gue lalui itu setidaknya bermakna. 2017 itu penuh dengan unpredictable moments and sooo complicated. Wah, pokoknya I can't tell you about the details.
But, the point is..... gue teramat bersyukur bisa melalui 365 hari di 2017 dengan cukup baik I think. Kerasa sih 365 hari kemarin semakin mendewasakan gue, gue lebih bisa ngebedain hitam dan putih, sedikit air mata yang keluar lebih banyak bahagianya, dan ngebuat gue jauh lebih sabar mungkin dari sebelumnya. Eh tapi, di 2017 pula yang finally buat kesabaran gue akhirnya meledak kek bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Hahaha, karena apa? Ya ada lah.
Btw, gue gak bisa cerita banyak. Karena cuma pengen sekedar nulis aja sebagai penutup di akhir 2017 ini.
Mudah-mudahan ke depannya bisa lebih baik lagi dan yang terpenting selalu ingat sama Allah!
Wassalamualaikuuum!
Sunday, December 31, 2017
Friday, December 22, 2017
Kenapa hari Ibu tanggal 22 Desember?
Happy Mother's Day...
Ini hari Ibu yang ke-3 tanpa Ibu. Jujur, gue sedih banget kalau melewati momen-momen kayak gini. Segelintir orang bilang 'tiap hari juga hari Ibu'. Gue tau banget, tapi ada hari Ibu itu setidaknya untuk mengenang dan benar-benar men-spesialkan jasa-jasa seorang wanita terutama Ibu walaupun cuma sehari. Kayak hari ulangtahun deh, dimana kita dan orang disekitar kita mengistimewakan hari itu, mengenang hari lahir kita. Nah, sama hal nya dengan hari Ibu. Trus untuk ngucapin rasa sayang anak kepada Ibunya, yang boro-boro tiap hari belum tentu dia ngucapin, mungkin kerjaannya ngelawan mulu. Makanya hari Ibu bisa dibuat sebagai momen tobat tuh biar gak jadi durhaka sama emak.
Oh iya gue bertanya-tanya dari dulu kenapa sih di Indonesia hari Ibu harus tanggal 22 Desember? kenapa gak 4 Mei gitu kayak ultahnya Cesc Fabregas, atau tanggal 23 Mei kayak ultah gue. Hahaha. Soalnya kan Bokap gue ultah tanggal 20 Desember, kalau kasih hadiah otomatis biayanya lebih besar dan gue pasti tekor dong. Wkwk. *canda*
Akhirnya gue baca-baca dikit lah tentang sejarah hari Ibu di Indonesia ternyata tujuan awalnya untuk mengenang jasa wanita-wanita yang udah ngebantu laki-laki dalam memperebutkan kemerdekaan dulunya. Kebetulan pas tanggal 22 Desember 1928 (sebelum kita merdeka) diadain kongres gitu di Jogja, banyak dihadiri tokoh-tokoh ternama lah pokoknya. Nah, di kongres itu udah pasti ngomongin hal yang berhubungan sama perempuan. Taulah, jaman dulu perempuan gak boleh ini dan itu terutama dibidang pendidikan. Dari pembicaraan itu ngelebar kemana-mana dan akhirnya ditetapin deh lewat dekrit presiden tentang peringatan hari Ibu tiap tanggal 22 Desember.
Kalau ngeliat orang sharing photos or anything about their moms itu be like duh udahlah please jangan kasih liat kebersamaan kalian sama emak lo pada. Gue ngiri. Pagi-pagi gelap mata kalian telpon nyokap, ngucapin hari Ibu sambil tertawa bahagia. Man! Gue ngiri banget! Walaupun gue udah berusia bangkot gitu, pengen rasanya gue nangis teriak-teriak depan kalian semua dan bilang kalau gue pengen di posisi kalian sehari aja. Ketika kalian mikirin mau kasih kado apa buat nyokap lo, gue cuma bisa kirim doa dalam shalat, which is gue nya juga agak ragu orang kayak gue doanya sampe gak ke nyokap disana. Saat kalian pada telponan tertawa dan tersenyum bahagia sama nyokap lo, gue cuma bisa nahan tangis gue dan berharap air mata gue gak turun depan kalian semua.
Ibu gue itu manusia paling berharga yang gue, kakak, dan adek gue punya. Ibu itu kayak jantung dan paru-paru buat kita. Saat Ibu gak ada seperti sekarang ini, Jantung gue serasa ikut berhenti berdetak. Dan gue susah untuk bernafas. Dari kecil, Ibu selalu jadi yang terbaik, banting-tulang menyekolahkan kita, cari uang supaya tiap hari kita bisa tetap makan. Parah sih, makanya kita berasa pincang saat beliau gak ada. Nyokap gue terkenal the best di lingkungan rumah maupun keluarga. Wanita idaman lah pokoknya. Kalau inget kenangan sama Ibu rasanya sakit banget dada gue. Tenggorokan gue gak bisa menelan apapun. Badan sering tiba-tiba mendingin, dan air mata gue serasa pengen jatuh.
Dan terakhir gue cuma bisa bilang, I miss you so much, Bu :'')
Tuesday, December 12, 2017
Donald Trump dan Pernyataan Kontroversialnya
Whoaaaaaaaaa!
Kali ini gue mau membahas hal yang lagi panas-panasnya tentang Presiden AS Donald Trump yang mengakui bahwa Kota Yerussalem itu adalah Ibukota dari Israel. Waktu gue tau hal ini pertama kali lewat photo yang pak Jokowi post di akun Instagramnya.
Pada caption nya mengatakan, "Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Pengakuan itu melanggar resolusi DK dan Majelis Umum PBB. Saya dan rakyat Indonesia tetap konsisten bersama rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya."
Dari situ sontak gue kepo dong, emang apa yang sedang terjadi, sih? Langsung lah gue cari beritanya dan menemukan video saat Trump sedang pers conference membicarakan mengenai Israel dan Palestine. Gue tonton and, What the hell! Maksud lo itu apa? Bukankah AS bertugas menjadi mediator perdamaian antara Israel dan Palstine? And what r u doing now? Ini malah memperparah menurut gue. Bahkan doi mengatakan akan langsung memindahkan kedutaan besar AS yang di Tel Aviv ke Yerussalem.
Gue liat di BBC news, bahwa ada yang beranggapan pernyataannya itu hanya sebuah taktik perdamaian, tapi bukti lebih menunjukkan kalo hal tersebut sebagai pemenuhan janji campaign nya Trump waktu dulu. Jadi gini, di Amerika Serikat ada UU tentang pemindahan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Jeussalem, tapi selama 2 dekade dari eranya bapak Bill Clinton sampe Pak Obama gak ada yang bisa mengimplementasikan UU tersebut karena beresiko ada ketegangan-ketegangan dari berbagai dunia, karena otomatis mengakui yerussalem ibukota israel kan. Nah, alasannya memang udah cukup jelas. Ya emang dasar, Trump tuh pengen membuktikan kali kalau dia itu punya kekuatan luar biasa yang berbeda dari pendahulunya. Tapi, keputusan lo itu cetek yaampun.
Gue cukup sedikit ngikutin berita ini, karena parah sih pernyataan Trump itu banyak mempengaruhi sikap masyarakat dunia. Pro-kontra udah jelas ada, dimana-mana banyak pemberontakan dan aksi-aksi demonstrasi menolak pernyataan Trump. Karena kalian tau, Israel sama Palestine itu udah dari lamaaaaaa banget saling memanas, yang masing-masing menganggap bahwa kota itu adalah bagian dari negaranya.
Wait! kayanya gue salah kalau sebut Israel sebagai negara. FYI, Israel itu sebenarnya nama lain dari Nabi Yakub, cucunya Nabi Ibrahim, kalau orang barat mungkin kenalnya Abraham gitu. Nah, Yakub ini punya anak banyak, salahasatu nama anaknya Yehuda, Yehuda ini yang paling banyak punya keturunan, makanya disebut jadi Yahudi. Kita sering denger kan istilah 'Bangsa Israel'? itu maksudnya keturunan Israel atau Yakub. Keturunan Israel ini dulu tinggal di Kan'an atau Palestine, trus ada bencana kelaparan, mereka pindah lah ke Mesir untuk mempertahankan kehidupannya. Di Mesir keluarga Israel ini diterima dengan baik. Tapi, bangsa Israel banyak juga yang diusir dimana-mana, trus mereka banyak yang mencar gitu ke berbagai daerah. Nah dari situ jelaskan, kalau Israel sebenernya bukan sebuah negara. Jangankan negara, wilayahnya aja mereka gak punya. ya karena Israel itu sebuah keluarga awalnya karena banyak keturunannya berkembang lah jadi kayak sekarang, dan mengklaim sebuah daerah suci Jerussalem, Jerussalem itu kenapa disebut kota suci, karena bagi agama Kristen dipercaya kalau Yesus di salib disana, Trus disana juga ada peninggalan bersejarah bagi Umat Islam seperti Masjid Al Aqsa, dll.
Duh, gue jadi kemana-mana yah ceritnya. Tapi dari pernyataan Trump yang kontroversial itu gue jadi lebih "melek" sih, gue jadi banyak baca-baca aja terutama persoalan ini. Gue sangat sangat menyayangkan sih, hal ini tuh jadi ngerusak peluang Palestine untuk merdeka. Sekarang tiap kota di Palestine lagi banyak pemberontakan dimana-mana. Ya iyalah wajar, mereka itu dijajah selama berpuluh-puluh tahun sama bangsa yang sebenernya kecil dan bukan apa-apa. Anggaplah kayak misalnya Jakarta di rebut sama negara lain, dan dibilang kalau Jakarta ibukota negara itu. yaampun, betapa hancur hati warganya pasti, ya istilahnya dari nenek moyang kita juga udah hidup disitu dari kapan tau, trus dengan enaknya lo bilang itu ibukota lo? That's Fucking shit, man!
Labels:
donald trump,
israel,
jerussalem,
palestina,
tel aviv
Tuesday, December 5, 2017
Feeling Different
I'm Back!
Malam ini berasa seperti malam hari yah... *ini intro yg teramat garing*
okay! Actually I wanna tell you something about that I'm so feeling different right now. Why? Karena gue telalu banyak membandingkan diri dengan orang lain, which is buat gue jadi ya gitu ngerasa berbeda dan rasa syukur jadi rendah. Bodoh juga sih, belakangan ini lebih banyak melihat ke atas, sedangkan gue cuma sesekali aja menengok ke bawah cuma memastikan kalau gue gak buruk-buruk amat. Bisa disebut bagus juga, tapi kalau diliat-liat gak baik deh. Skema yang bener harusnya, gue lebih banyak looking down, dengan gitu gue bisa lihat betapa beruntungnya diri ini. Kebanyakan lihat ke atas tuh gak akan ada habisnya, karena diatas langit masih ada langit, entah sampai setinggi apa itu langit. Kalau lihat ke bawah dibawah cuma ada tanah, paling mentok juga ada inti bumi tuh.
Well, again, again, and again, kayaknya gue mesti nulis blog dulu supaya kesadaran gue yang hilang bisa kembali kayak gini. Mungkin karena gue kebanyakan mikirin hal yang gak penting kali yah, jadi otak gue isinya sampah semua. Kalau nulis blog kan gue cuma tertuju pada suatu topik tertentu aja, jadi lumayan agak jernih dan sistematis buat mikir juga. Hahahaha.
Oke gue akhiri topik gak penting ini Mudah-mudahan gue gak out of control lagi. BHAY!
Wednesday, November 15, 2017
Syemangat, Arum!
Assalamu'alaikuuum!
Akhir-akhir ini kondisi gue lagi drop banget. Mungkin faktor cuaca yang ekstrem dan makan yang gak teratur. Belakangan ini juga nafsu makan lagi turun banget, banyak banget pikiran yang menari di otak gue. Hari ini gue hampir pingsan dijalan. Emang karena ada kegiatan akademik sampe magrib dan gue baru makan roti aja, jadilah...
Pas pulang badan udah mendingin, keringat mengucur, pandangan agak kabur gitu kan. Sambil jalan cuma bisa nyebut dalam hati 'Allah' Allah Allah' 'lo kuat, lo kuat, lo kuat' terus tuh sampai nyampe kontrakan. Wah entahlah nih badan gak karuan. Pengen banyakin istirahat dan kurangin berfikir aja lah. hahahahha
Syemangat, Arum!!!!!!!!!!!!!!!
Thursday, November 9, 2017
Ibu...
Terimakasih bu sudah mengajarkan Arum banyak hal, kesabaran, ketabahan, kekuatan.
Terimakasih juga selalu mempercayai Arum untuk terus bersama dengan Ibu hingga menjelang Ibu pergi kehadirat Allah.
Arum bersyukur memiliki Ibu yang di idolakan banyak orang, sholeha, pinter masak, peduli dengan orang lain, kreatif, lucu, ceria, sabar, kuat, tabah, dan masih banyak lagi.
Arum benar-benar beruntung masih diberi kesempatan untuk merawat Ibu saat itu. Masih teringat, saat Ibu tidak membolehkan Arum untuk pulang dari Rumah Sakit padahal dari awal Arum benar-benar non-stop jagain Ibu. Saat itu Arum cuma bisa tertawa melihat Ibu yang merengek seperti anak kecil. Hehe.
Arum juga ingat, kalau Arum lagi ada acara keluar Ibu selalu menyuruh, "teteh jangan lama-lama dong teh." Hahaha padahal cuma sebentar. Dan kalau Arum pergi, arum selalu mencium kedua pipi dan jidat Ibu.
Waktu pas Ibu dirawat dirumah juga, Arum yang harus selalu disisi Ibu. Tidur dikamar aja Arum gak dibolehkan oleh Ibu. Sampai-sampai Bapak sedikit marah katanya, "kasian Bu anaknya capek. Masa tidur dikamar aja gak boleh." Alhasil Arum tidur dikursi deh. Selalu seperti itu selama beberapa hari. Hahaha so funny.
Ada juga cerita saat itu, Ibu sebenarnya sangat mengantuk tapi tidak berani untuk tidur. Ibu bertanya sama Arum, "Teh, kalau Ibu tidur nafas Ibu berhenti gak?" Hehe Ibu itu orangnya lucu banget selalu bertanya itu. Sampai-sampai Arum bilang, "udah Ibu tidur aja. Arum liatin Ibu terus kok. Gak akan berhenti nafas Ibu. Kan ada Arum disini." Lalu Ibu pun tertidur, namun setiap beberapa menit Ibu terbangun dan mengatakan, "teh nafas Ibu masih ada gak?" Hihi.
Jadi, ini cerita-cerita saat beberapa hari menjelang Ibu dipanggil sama Allah.
Bagaimana kabar Ibu disana? Sudah tidak takut sendiri kan, Bu? Arum disini berusaha untuk selalu bahagia apapun yang terjadi. Meskipun sebenarnya sepeninggal Ibu, banyak masalah yang terjadi dan silih berganti, tapi Arum tau kekuasaan Allah itu pasti akan berpihak pada Arum.
Saat nulis ini Arum sedang sangat rindu pada Ibu.
Arum ingin banyak cerita tentang apapun, tapi Arum bingung cerita pada siapa. Palingan ke Allah doang Arum suka ceritanya. Arum juga sering ceritain tentang Ibu ke Allah. Karena kalau cerita ke orang lain, mungkin mereka tidak akan mengerti sebesar apa rasa rindu Arum ini. Hehe.
Tuesday, October 31, 2017
Baik itu apa, sih?
Kali ini gue mau sharing lagi.
Jadi banyak banget orang bilang kalau gue jangan terlalu baik. Entah karena gue polos, apa gue nya aja yang bego kan. Tapi kayaknya sih karena guenya bego deh. Dari dulu, gue selalu aja membiarkan diri bersusah-payah hanya supaya orang lain gak sengsara. Emang sih orang ngeliatnya jadi kayak kasian ke gue nya, jadi kayak dimanfaatin, tapi gue ngerasa puas dan bahagia aja, gue ngerasa jadi orang yang bisa bermanfaat buat orang lain walaupun gue nya sendiri sebenernya susah.
Sampai disini juga, gue mulai mempertanyakan, sebenernya jadi orang baik itu apa ada batasnya kah? Apa ada kalanya kita itu gak boleh baik? Sejauh apa sih kita harus baik sama orang? Kenapa gue mempertanyakan itu, karena saat ini gue sedang dalam masalah yang disebabkan oleh diri gue sendiri yang terlalu baik, ehm bukan- mungkin lebih tepatnya sok baik. Gue kadang mikir gitu, emangnya orang lain gak melakukan hal yang gue lakukan yah, kok orang lain bisa jadi jahat ke orang lain. Gue tuh pengen, pengen bisa jadi orang yang jahat, pengen bisa tega sama orang.
Jadi gue nulis post ini sampai 2 hari, karena gue sambil berfikir dan introspeksi diri gue. Gue boleh sebenernya baik ke orang lain, asal kebaikan yang gue kasih itu membawa hal baik juga untuk mereka, bukan malah membuatnya menjadi buruk ketika menerima kebaikan dari gue.
Persoalanya kini, gue cukup mendapatkan masalah yang lumayan besar. Gak perlu gue ceritain masalahnya apa, pokoknya sampe-sampe kakak gue marahin gue untuk jangan gak enakan mulu kalau ke orang lain, jangan terlalu baik ke orang lain. Dan ketika gue melihat fakta yang udah terjadi, gue mulai mikir, kayaknya kebaikan gue bisa aja disalah-gunakan oleh orang. Gue gak tau mau nyelesain masalah ini darimana. Tapi minimal dari sini gue belajar dulu, bahwa ketika kita ingin memberi kebaikan kepada orang lain, kita harus liat dulu, apakah kebaikan yang kita kasih akan membawa kebaikan untuk kehidupannya juga atau malah justru mengajarkan keburukan secara tidak langsung.
Monday, October 23, 2017
Arum Curhat mulu!
Assalamu'alaikuuum!
Sekarang hari Senin. Dimana orang-orang memulai aktivitasnya, sedangkan gue enggak. Karena baru masuk kuliah hari Rabu. Gak ada kata gabut kayaknya deh kalau hari senin dan selasa meskipun libur. Kayak sekarang gue lagi banyak-banyaknya ngerjain tugas kampus apalagi minggunya UTS dan juga mesti nyuci pakaian dua ember, shay. Ditambah pula gue lagi shaum, hmm Alhamdulillah, Shay.
Gue mulai menikmati hidup gue yang sekarang. Karena aktivitas akademik gue dikampus lagi padet-padetnya. And now, tiap Rabu gue full banget dikampus sampai 17.30. Hari kamis gue juga sampai 17. 30 kalau gak salah. Dan hari Jum'atnya you know what? UIN tuh punya program baru lagi gitu kan, selain ada TOEFL course, juga ada kayak Training of IT. Kebetulan gue ambil jadwal dihari Jumat jam 7 pagi hahaha. Karena jam 10nya gue ada kelas Psikologi Bermain, dan biar kalau mau pulang ke Bekasi jadwal siang itu kosong makanya diambil lah di pagi hari wkwk. yaa Enjoy banget, and feel so happy when I do it, sih. Kayak Slogannya Psikologi 2014, "Enjoy! Enjoy! Enjoy!" Hahaha.
Berkaitan dengan postingan gue sebelumnya mengenai menjadi planner tuh, sampe sekarang jujur gue belum ngelakuin untuk ngeplan secara formal gitu. Trus hidup gue jadi kayak gak sistematis lah pokoknya. Kayak misalnya gue tuh banyak meng-iya-kan untuk ikut acara ini-itu di hari yang sama, tanpa tau sebelumnya itu hari gue ada acara lain apa engga. Ngerti gak? Jadi tuh gue lupa misalnya di hari A itu gue ada acara padahal, tapi ketika ada ajakan untuk ikut acara lain gue meng-iya-kan. Dan pada akhirnya gue mesti mengorbankan 2 event yang.... aaaaaah sumvah ini gara-gara gue teledor sama jadwal sendiri.
Semester ini bener-bener yah gue gak ketata banget. Semster sebelumnya tuh gue rajin nyatet jadwal gue tuh hari apa ada kegiatan ini-itu, nyatet pengeluaran tiap hari udah keluar uang berapa. But, after holiday, after KKN, gilaaaa, pengeluaran tuh sedikit kurang terkontrol. Pulang dari KKN nafsu makan gue gila-gilaan banget, gue banyak makan, banyak jajan tanpa dicatat udah berapa pengeluarannya. Gue pengen Insyaaaaaf deh sumvah. Harus bisa mengontrol diri sendiri. Tapi kadang tuh inget Almh. Ibu, katanya kalau ngeluarin uang buat makan gak apa-apa. Hm... Sekarang beneran lah harus mikir-mikir dulu, harus serba dipikirin lah sekarang mah kalau mau ngapai-ngapain. Hahahaha. Seriously!
Semester ini bener-bener yah gue gak ketata banget. Semster sebelumnya tuh gue rajin nyatet jadwal gue tuh hari apa ada kegiatan ini-itu, nyatet pengeluaran tiap hari udah keluar uang berapa. But, after holiday, after KKN, gilaaaa, pengeluaran tuh sedikit kurang terkontrol. Pulang dari KKN nafsu makan gue gila-gilaan banget, gue banyak makan, banyak jajan tanpa dicatat udah berapa pengeluarannya. Gue pengen Insyaaaaaf deh sumvah. Harus bisa mengontrol diri sendiri. Tapi kadang tuh inget Almh. Ibu, katanya kalau ngeluarin uang buat makan gak apa-apa. Hm... Sekarang beneran lah harus mikir-mikir dulu, harus serba dipikirin lah sekarang mah kalau mau ngapai-ngapain. Hahahaha. Seriously!
Monday, October 16, 2017
Arum Nyari Sumber Semangat
Assalamualaikum!
Sumpah detik ini gue lagi kehilangan semangat. Kehilangan semangat kuliah, semangat ngerjain tugas, apalagi semangat ngerjain proposal. Gini nih gue orangnya. Kalau ada sesuatu masalah, banyak pikiran, mulai luntur semangatnya. Yah kalau dulu kan masih ada Ibu, sumber semangat gue dalam menuntut ilmu ya cuma nyokap doang dari dulu juga. Ahhhhh entahlah gue bingung sama diri gue sendiri. Gue ngerasa banget ada yang salah dari diri gue, dan harus ada yang dibenahin dari gue. Entah apapun itu. Gue lagi berusaha mencari celah untuk memperbaiki diri gue, membangkitkan semangat gue lewat cara apapun. Contohnya nulis blog ini nih.
You know what? Sebenernya hari ini gue udah ngejadwalin buat ngerjain tugas makalah Sostrop karena hari Rabu gue akan presentasi, tapi gue belum juga nyentuh samsek. Dan proposal pun begitu. Gue sampe gak bisa pergi sama temen gue karena emang gue alasannya ngerjain proposal. Emang iya niat gue udah bener, laptop juga udah dibuka, buku juga udah digeletakin, cuma yang kurang adalah action gue.
Btw kemarin gue baru pulang ke Bekasi, dan gue sempet ketemu sama sahabat gue Una anak UI dan dia baru wisuda . Kita sharing banyak hal pokoknya. Sampe pada titik dimana dia membicarakan tentang target masa depannya. Wadaw gile, dia tuh punya plan ini-itu untuk jangka panjang, untuk jangka pendek. Trus gue kayak bertanya-tanya dalam hati gue, gila temen gue aja tau hidup dia mau dibawa kemana, sedangkan gue apa? gini-gni aja yaampun. Boro-boro rencana jangka panjang, rencana jangka pendek aja gue gak tau gimana. Yang gue tau, ya gue ngejalanin aja apa yang ada didepan mata gue. Dan setelahnya gue mikir banyak dari perbincangan dengan Una. Gue gak bisa gitu gini-gini aja, yang ada makin gak berguna nanti hidup gue. Bener banget, kita tuh harus punya target, harus punya pencapaian-pencapaian apa aja yang mau kita lakukan kedepannya. Karena hidup tuh kayak air, dia memang akan terus mengalir, tapi yang namanya air akan terus mengalir ke tempat yang lebih rendah. Dan gue gak mau jadi air. Gue gak mau malah semakin rendah.
Gue belajar banyak sih dari sharing sama Una kemarin, kayak hidup tuh perlu ditata, ditata dengan plan dan target-taget kita. Tapi saat ngejalaninnya jangan jadi yang ambisius, karena ketika hal yang kita inginkan gak tercapai kita akan kecewa dan akan jatuh sejatuh-jatuhnya. Cukup dengan ikhlas aja ketika menjalankannya. Kalau target itu tercapai yah bersyukur, kalau engga? yaudah masih ada target lain atau buat target yang baru lagi yang dirasa diri kita bisa nyampe ke target itu.
Banyak hal sih yang kita sharing kemarin. Sampai-sampai gak kerasa kalau gue kesiangan karena harus balik ke Bandung saat itu juga. Hahaha.
Mungkin mulai saat ini bisa gue coba untuk nge-plan lagi kayak jaman dulu SMP dan SMA gue suka banget nge-plan. Sampai-sampai hal kecil pun kayak kalau pergi kemana-mana tuh harus tau dulu gue mau beli apa, mau ngapain aja, sama siapa, dan lain-lain lah. Jadi ketika gue misalnya mau beli sesuatu, udah, gue cukup beli sesuatu yang emang udah gue rencanain sebelumnya, gak akan nambah-nambah apapun karena dari awal apa yang gue plan A yah harus A aja gitu. Trus kayak pengen masuk Psikologi, itu udah gue targetin dari jaman gue masih SMP. Dan terbukti target gue berhasil kan gue bisa masuk Psikologi. But, semakin dewasa, justru gue makin gak ada tuh nge-plan atau punya target-target. Bukannya meningkat malah semakin menurun. Dan gue tau banget apa penyebabnya gue kayak gini sekarang. and now I will start from zero.
Sambil nyari stimulus yang bisa buat gue semangat lagi, sambil gue memperbaiki kehidupan gue yang kacau ini. Bismillaah yaAllah.
Tuesday, October 10, 2017
Arum Curhat tentang Hidup
Belakangan ini
gue gak ngerti sebenernya diri gue lagi kenapa. Banyak banget yang lagi gue
pikirin. Mungkin karena gue adalah tipe orang yang tiap ada hal yang menurut
gue itu salah, entah salah dari gue atau salah dari sesuatu diluar gue, pasti langsung
aja dipikirin dan dihayati.
Sebenernya udah
banyak banget yang bilang ke gue untuk gak gampang dikit-dikit dipikirin,
soalnya akan membuat fisik yang tersiksa, bukan cuma psikologis aja. Tapi ya
gini, gue orangnya agak ‘bebeul’ kalau dikasih tau orang, tunggu kena ‘batu’nya
baru, deh.
Puncaknya tuh
pas gue hangout sama temen-temen gue. Gue ngerasa diri gue kok gak berharga banget.
Kehidupan gue tuh monoton, kuliah, pulang, maen. Gue gak suka aja gitu kayak
gini. Berasa bukan gue pokoknya. Semenjak kuliah kayak berasa ada yang hilang
aja. Dulu di SMA sibuknya bukan main. Kesana-kemari, ikut ini-itu, sampe buat
main pun jarang banget, jarang banget untuk kumpul sama temen-temen se-geng
gue. Pas kuliah tuh langsung hilang dengan sekejap semua itu. Dan gue ngerasa
ada yang kosong. Yahh, awal-awal semester 1 dan 2 sih masih ada gitu kesibukan
karena di Mahad kan padet banget, ditambah ikut Himpunan Ma’had juga, jadi
masih belum kerasa. Tapi sekarang-sekarang ini gue kerasa bener-bener 'gaje' gitu
lho hidup gue. Kayak gak bermanfaat banget gue hidup. Gak produktif, dan rasa
capek yang gue rasain itu rasa capek yang emang gak berfaedah.
Mungkin
salah gue juga sih, sebelum-sebelumnya terlalu jadi orang bego yang nurut sama ‘orang
lain’ untuk gak ikut ini-itu. Bego emang gue, begoooo.
Rasanya
tuh pengen berkata kasar, tapi sayangnya socmed terlalu jahat buat gue
ngeluarin kata-kata kasar. Contohnya : anijng, babi, tai. Nah itu contoh
kata-kata yang tidak pantas kalau dishare di socmed yah, guys. Hahahaha. Sa ae
gue.
Belakangan
ini juga perasaan gue campur aduk. Sebenernya banyak banget masalah yang gue
hadapain, dari mulai keluarga sampe perkuliahan gue. Tapi gue kayak gak berani
gitu lho nunjukkin rasa sedih gue ke orang-orang. Malah yang keluar dari diri
gue tuh cuma rasa bahagia, ketawa, dan ketawa. Gue gak bisa nunjukkin kalau gue
lagi sedih. Sedihhhh banget. Sedih kangen ibu, sedih mikirin Bapake yang
begitu, sedih mikirin adik gimana sekolahnya, sedih mesti mikirin masalah
rumah, sedih mikirin gimana gue mesti ngatur pengeluaran gue, sedih mikirin
gimana gue harus atur uang gue untuk kuliah dan untuk bulanan. Daaaan lain-lain
yang emang orang gak perlu tau semua.
Kadang agak
sedih aja gitu, ketika ada orang lain cerita tentang masalahnya dan mereka
ngerasa hidup mereka tuh berat banget, padahal kalau gue bisa balik curhat dan
cerita, gue pengen bilang “lo jangan merasa masalah lo berat, lo tau gak gue
dari kecil kehidupan gue kayak apa?” jirrr, rasanya kalau lagi kayak gitu suka
ingin keceplosan tapi harus bisa ditahan, karena kesian juga orang curhat masa
gue malah nambahin beban gue ke orang yang jelas-jelas juga lagi ngeshare
bebannya ke gue.
Btw, gue lebih plong
banget sharing cerita gue di blog yang usianya udah 8 tahunan ini. Entah kenapa
gue gak percaya kalau ngeshare di WA, Line, or socmed yang lain. Ngerasa gak
bebas aja, takut-takut dikomen ini-itu, dianggap begini-begitu. Tapi kalau
disini gue bisa cerita apa aja, yaa walau dibatasi ada yang gak gue ceritain
sih. Karena gak semua teman-teman gue tau blog gue. Hahahaha.
Oke, cukup
sekian. Postingan kali ini Cuma berisi unek-unek gue aja. Eh malah gak berisi
deh. Hahaha. Postingan yang gaje. Buat yang baca postingan ini, gue ucapkan makasih,
karena lo -lo pada gue anggap sebagai pendengar setia gue, eh gak deng pembaca
setia hehe. Di dunia nyata, boro-boro gue ngomongin masalah gue ke orang-orang
begini. Yang mereka tahu hidup gue selalu bahagia mungkin. Hahaha. Oh iya, seperti yang
pernah gue tulis di home line gue, bahwa hal tersulit untuk gue lakukan di
dunia ini adalah selalu berpura-pura tersenyum , tertawa, dan bahagia hanya
demi memberi tahu kepada mereka kalau “gue sedang baik-baik saja.”.
Monday, September 18, 2017
KKN Desa Campaga! #Part1
Assalamualaikuuuum!
kembali lagi dengan Arum disini! diatas itu bisa dibilang salah satu foto yang mungkin mewakilkan tulisan ini yang mau dibawa kemana *kek lagu* haha. Jadi, foto ini adalah salahsatu kegiatan saat gue KKN di Desa Campaga. Oh iya biar gak ngacluk-ngacluk, gue ceritain dulu deh dari awal.
Tahun ini, kebetulan KKN dilaksanakan pada bulan Agustus. Gak seperti biasanya yang dilaksanakan awal tahun. Kenapa dilaksanakan bulan Agustus, karena tahun-tahun sebelumnya KKN sering mengganggu jalannya proses belajar-mengajar. Bahkan hingga hampir setengah semester. Jadilah ketika mahasiswanya pulang KKN, masuk kelas, ketinggalan banyak materi. Alhasil? Nilai pun bermasalah diakhir semester. Yang ribet siapa? bukan cuma mahasiswa nya aja, tapi juga dosen dan mungkin pihak fakultas kan. Nah dengan hal itu, dari yang aku ketahui, Psikologi menjadi salahsatu Fakultas yang menggagas KKN di bulan Agustus karena alasan-alasan tadi.
Dari situlah mulai muncul pro-kontra, ada beberapa fakultas yang tidak setuju, dan belum siap. Karena mahasiswanya masih ada yang PKL or whatever-lah itu. Beberapa fakultas yang kontra setau gue ada FISIP dan SAINTEK kalau gak salah yah. Tapi, FISIP alhamdulillaah-nya masih bisa berkompromi dan ikut KKN bulan Agustus. Nah untuk SAINTEK, beberapa jurusannya tetap melaksanakan KKN di awal tahun depan. Hm, miris juga sih sebenernya bisa beda-beda gitu. Tapi apa boleh buat, toh tiap Fakultas dan tiap Jurusan pasti punya agenda masing-masing yang memang tidak bisa diganggu gugat.
After that, mulailah pendaftaran. Parah banget sistem pendaftarannya kan online, jadi bermasalah mulu. Dari mulai log in ke websitenya, sampe proses akhir mencetak kartu pendaftaran. Huft. Itu mah sampe tidur larut malam demi daftar KKN biar dapet tempat yang emang udah disetting sama gue sendiri. Bukan gue aja yang kayak gitu, tapi mungkin hampir semua mahasiswa UIN kek begitu deh. wakwawww! haha. Singkat cerita gue udah daftar nih, gue settingan satu desa bareng sama Ipeh, Teh Mae, dan Ayu. Cuma kita beda kelompok aja. Ipeh kelompok 172, gue 173, teh Mae dan Ayu 174. Huh, itumah persiapan mau KKN aja mesti perlu rempong-rempong lagi, lho. Kayak mesti ngumpul kelompok mulu, trus buat kayak struktur gitu, survey-survey ke Desa, dll.
By the way, gue KKN di Majalengka, Kecamatan Talaga, Desa Campaga. Langsung masuk ke cerita aja kali yah. Jadi KKN ini amat sangat berkesan bagi gue. Karena kenapa, disana gue dapat banyaaaaaak sekali pengalaman. Warga Campaga semuanya ramah, baik, tulus, dan gak neko-neko. Gue ngerasain the real life disana. Kegiatan gue cukup banyak, seperti ngajar ngaji, ngajar Kober (Kelompok Bermain), dan banyak acara-acara lainnya yang diselenggarakan oleh Desa. Seperti waktu itu pernah ada acara jalan santai, trus upacara 17 Agustusan, wah banyak deh kegiatannya. Banyak banget pengalaman yang gue dapat.
Disana gue semakin mengerti watak manusia yang unik dan berbeda-beda. Rasa emosional kayak senang, sedih, tangis, canda, dan tawa udah pernah gue rasain semua. Meskipun hanya sebulan, gue ngerasa udah menyatu banget dengan warga dan semua teman-teman KKN. Kayak keluarga sendiri. Ditambah pak Kades dan Ibu Kades nya yang luar biasa baik parah. Gila, mereka kayanya bisa deh dinobatkan sebagai Bapak dan Ibu Kades terbaik se-Indonesia hehe. Ini serius bukan bercanda lho ya. Karena kenapa, pertama kita baru awal dateng aja dijamu langsung dikasih makanan, enak pula makannanya pake sayur asem sama apa aja yah lupa, pokoknya enak wkwk. Trus kedua, dipenginapan kita itu kamar mandi terbuka kan, nah untuk sementara sebelum dibenerin tuh kamar mandi, aku dan beberapa teman yang lain suka numpang di rumahnya pak Kades, (kita manggilnya pak Kuwu). bayangin, kita yang baru kenal beberapa hari udah bebas keluar-masuk rumahnya. Beliau sangat percaya kepada kita semua anak-anak KKN. Subhanallah banget kan, ya? dan masih banyak banget yang emang gak bisa dideskripsikan oleh kata-kata.
Ceritanya sampai sini dulu. Nanti dilanjut lagi kalau sempat. Karena untuk menceritakan KKN di Desa Campaga gak cukup hanya sekali post. Mungkin kalau bisa sampe beribu-ribu post, wkwk. Di KKN banyak sekali drama yang terjadi. Dari mulai personal, hingga yang kelompok. Ahh sudahlah. Nanti kalau ada umur panjang, akan gue lanjutkan di part selanjutnya yah.
Terimakasih yang telah menyempatkan baca.
Wassalamualaikuuuuum!
(bonus) Apapun yang terjadi, sempatkan untuk bahagia ya! |
Tuesday, April 25, 2017
Hidup gue di Bandung gak menarik #1
Assalamualaikuuuum!!
Alhamdulillaah bisa ngeblog
setelah sekian lama gak nyentuh ini blog sama sekali. Ini firstly gue
ngeblog di tahun 2017. Kangen banget sebenernya nulis, tapi emang bener gak ada
waktu yang lowong. Sekalinya ada, paling dipake untuk me time. Kayak
nonton tv, dengerin lagu, ngobrol sama temen-temen, and sleeping beauty
pastinya. Wehehehehe.
Okay kali ini, gue pengen
ceritain gimana kehidupan gue selama di Bandung. Jadi saat gue lagi dikamar mandi.,
lagi p*b gitu, muncullah plan untuk ngeblog, kangen ngeblog, trus sambil
mikir lah gitu gue harus ngeblog apa. Nah, berhubung kehidupan gue di Bandung
ini kurang menarik, gue putuskan untuk ngeblog tentang ketidak-menarikan hidup
gue di Bandung aja kali yah? soooo, karena kehidupan gue di Bandung ini
gak menarik-menarik amat, mendingan gak usah di baca sampe abis deh, gue takut
nanti hidup kalian jadi ikut gak menarik kayak hidup gue.
Enaknya mulai darimana yaaa..?
Okay, jadi gue tinggal di Bandung
ini udah dari Agustus 2014, jadi udah hampir sekitar 3 tahun. Di Bandung itu
gue harus pinter-pinter beradaptasi. Selain sama orang-orangnya yang pake
bahasa sunda, gue harus bisa beradaptasi dengan rasa makanannya dan lain-lain.
gue juga harus belajar mandiri, tanggungjawab sama diri sendiri, manage
keuangan, segalanya deh. Langsung to the point aja yah. kita mulai dari yang
dibawah ini ↓
Edisi anak kosan
Kita mulai dari sini aja dulu
yah. Hmm jadi gini, gue di Bandung sekarang ini udah gak tinggal di Ma’had
Al-Jami’ah (Dormitory of UIN gitu). Agak ‘gaje’ sih setelah keluar dari dorm
tersebut. Kan gue didorm itu semester 1 dan 2 aja, dan mulai semester 3 itu gue
pergi jauh-jauh dari tempat itu, jadi kayak diusir gitu secara halus. Trus
bingung dong gue harus tinggal dimana, secara gue buta banget tentang masalah homestay
untuk mahasiswa di UIN. Alhasil dapet lah gue kosan di belakang kampus, paling
sekitar 3-5 menitan lah untuk sampai ke
Fakultas gue. Dan gue sekamar gak ngekos sendiri, gue berdua sama temen satu
kamar waktu diasrama dulu, namanya Pipit.
Fyi, gue waktu dorm itu sekamar isinya 12 orang. Bayangin
dah tuh gimana bentukannya, udah kayak ikan teri yang dijemur. hahaha. Dan dari
12 orang itu, 6 orangnya kita berada di kosan yang sama. Jadi satu room itu
kita berdua-dua. Kayak gue sama Pipit, Erma sama Hani, dan Nita sama Fathin. And
really, that is the first experience for us, coy! Jadi anak KOSAN. Tapi
parahnya, banyak banget kejadian dikosan itu yang gak terpikirkan oleh kita, especially
gue yah.
Bayangin nih, di kosan itu kita
bener-bener gak boleh bawa alat listrik apapun kecuali chargeran handphone,
sama chargeran laptop. Sedangkan, setiap bulan listrik itu per-orang bayar
50ribu. 50ribu per-orang yah, bukan per-kamar! Bayangkan, bray! Masuk akal gak
sih? Dan itu listrik ditagih awal bulan. Jadi yang punya kosan tuh tepat waktu
banget, kalau udah awal bulan gercep abis, langsung ke kamar kita trus ngetok
pintu, dan nagih itu uang sambil tangannya tuh kayak gimana yah gue
teranginnya, pokoknya gimana sih kalau orang yang suka malakin uang orang gitu
lah. Dan kita harus udah ada uangnya. Beuh, kayak disinetron-sinetron gak tuh?
Selanjutnya masalah air. Parah,
coy. Lo pada tau gak? air dikosan gue tuh dibatesin. Dinyalahinnya ada 2 sesi
sehari. Mulai dari shubuh sampe jam 10 pagi dan yang kedua kalau gak salah dari
jam set. 3 sore sampe jam 5 sore. Itu air dipakein toren, jadi ditampung gitu
kan. Dan digunakan oleh kurang-lebih 12 orang. Kita sering keabisan. Itu air
dipake sama kita buat nyuci baju, nyuci piring, dll, ampe kita irit-irit banget
make nya. Dan yg sesi pagi itu, air sering banget abis. Tapi jangan harap yang
punya kosan mau nyalahin lagi tuh air meskipun kita sampe sujud-sujud. Bahkan
nih yah, kita kan sering banget mules kalau malem, dan itu air sama sekali gak
netes secuil pun, mending gitu susu bendera coklat nikmat masih ada tetes
terakhir, lah ini mah boro-boro. Dan apa yang kita lakukan? Kita BAB pake air
galon! Mantap gak tuh? Besoknya air yang buat minum punya kita Cuma tinggal
dikit. Dan itu sering kejadian, gue pun pernah ngerasain.
And then, masalah piket! you
know what? Kita piket itu harus banget pagi-pagi gelap mata. Kalau yang
belum piket diteriakin sama yang punya kosan, gila, jadi kita kayak babu gitu.
Disuruh begini, disuruh begitu. Gue kan suka piketnya sama Pipit, yaAllah itu
mah berasa kayak lagi di ospek. Kalau gue lagi nyupir alias nyuci piring, tuh
nenek kosan suka ke atas mantau kita piket, liatin gue lagi nyupir, komen ini
itu kurang bersih lah, nyuruh ini itu juga dibersihin lah. Gila yah, padahal
gue terkenal orang paling sabar loh seantero jagad raya, tapi karena hal ini
gue sampe kesel beneran, sampe gue kalau jawab Cuma ‘hmm’ Atau ‘iya’. Haha. Ohh
god! Ampuni Arum.
Trus kita ber6 yang dari mahad
ini suka bercanda gitu kan jadi agak berisik. Dan kalau udah kayak gitu, yang
punya kosan suka langsung sengaja matiin listrik coba, dan pernah sampe bilang
kalau kita tuh anak kampung. Gila gila gila, kok bisa tau sih kalo gue anak
kampung?
Nih yah, lo tau gak? Kita kalau
jalan dikosan, jalan doang yah, kita mesti seret kakinya. Jadi kosan kita tuh
letaknya diatas dilantai 2, nah lantai pertama nya itu rumah yang punya kosan.
Lo bayangin katanya hentakan kaki kita itu berisik kedengeran sampe bawah, oh
god, macam neraka pula ini kosan. Alhasil kita kalau jalan ngendap-ngendap
kayak maling, huft kalau bisa terbang maulah gue tebang.
Ah pokoknya kalau ngomongin kosan
itu gak ada abisnya. Baru petama kali jadi anak kosan gitu amat yah rasanya,
berasa anak tiri gue. Yah tapi ada kok baik nya, yaitu teteh-teteh yang satu
kosan sama kita baik bwanget. Banyak nasihat, nasihat untuk harus sabar
menghadapi ini semua, karena mereka juga terperangkap, tapi bedanya mereka
tahan banting saking udah biasanya. Lah kita? Naon geura? Heum, the best lah.
Kita Cuma 1 tahun dikosan itu.
gak betah. Temen-temen gue suka pada nangis. Jadi kita ber6 pindah dari kosan
itu. Dan akhirnya, gak jauh dari kosan yang lama, dapetlah kita sebuah rumah
kontrakan, kamarnya ada 2 dan ukuran kamarnya besar. Dapet kulkas, tv, sama
kompor. Yang punya kontrakan nya baik banget. Dan kita bener-bener cozy
lah tinggal disini. Setahun udah berhasil kita lewati, dan sekarang kita udah
memperpanjang masa kontrak sampe tahun depan. Oh iya, btw, dikontrakan ini gue
jadi ber-7 sama ipeh, dia dulunya satu room juga sama kita waktu di dorm.
Oh iya, saran gue yah buat
kalian-kalian yang mau cari kosan, sebaiknya harus tau dulu sejarah kosan yang
pengen kita tempatin itu kayak apa, biar gak zonk kayak gue sama temen-temen
gue itu. jadi bukan Cuma pilih jurusan doang yang harus ada pertimbangannya,
tapi pilih homestay juga butuh pertimbngan yang matang, biar gak zonk.
Karena kita yang namanya menuntut ilmu itu butuh banget ketenangan, kenyamanan,
kesempurnaan cinta. *alay gue muncul lagi*
Nih dari pengalaman gue yang
harus lo pertimbangin, yaitu :
·
Pertama, jarak tempuh kosan
lo ke kampus. Kosan yang lo pilih deket atau engga sama fakultas lo. Gue
saranin sih nyari kosan yang emang deket kampus. Karena kenapa? Kalo lo orang
yang pelupa kayak gue, dikit-dikit barang ketinggalan, hal ini penting banget,
jadi kalau balik ke kosan gak jauh dan gak ribet pastinya.
·
Kedua, pertimbangin sejarah
kosan itu kayak apa, misalnya seberapa sering yang ngekos disitu pindah ke
kosan lain, dan alasan apa yang buat mereka pindah. Nah itu bisa lo dapetin
dari temen lo yang pernah ngekos disitu dulunya, atau dari tetangga-tetangga
kosan, atau lo Tanya sama anak yg ngekos disitu tanpa ketauan sama yang punya
kos. Biar yang punya kos gak tersinggung. Ini penting banget karena kenapa, lo
harus curiga kenapa banyak yang suka pindah-pindah. Siapa tau didalamnya ada
sesuatu yang gak fit. Atau apa gitu, dan lo harus cari tau.
·
Yang ketiga, air! Air itu
sumber kehidupan, man. Jadi kalau udah masalah ini harus lo pertimbangin
bener-bener yah. jangan sampai kejadian kayak gue, BAK dan BAB aja gue pake air
gallon. Nah ini bisa lo Tanya langsung kok sama yang punya kosannya. Atau kalau
lo gak percaya, takutnya yang punya kosannya manis dibibir doang, lo bisa Tanya
aja sama yang ngekos ditempat itu.
·
keempat, lo harus tau dulu
aturan-aturan yang berlaku dikosan itu apa. Karena kan tiap kosan itu biasanya
ada aturan-aturan tertentu gitu, cukup mengikat dan intoleran. Misalnya ada
kosan yang gak ngebolehin bawa barang-barang besar yang dicolok ke listrik.
Buat lo yang seneng pake kipas angin listrik, disepense atau mesin cuci, gue
saranin hindarin kosan yang punya aturan begini. atau lo akan die and say
goodbye. Atau ada lagi nih aturan yang memberlakukan jam malam Cuma sampe
jam 9 aja. Buat lo yang aktif organisasi diluar atau kegiatan apapun lebih dari
jam 9 dan itu rutin dilakukan, pertimbangin lagi aturan-aturan kayak gitu. Tapi
jangan cari kosan yang bebas juga yah, karena nanti kenyamanan lo berkosan akan
terenggut. Misalnya kalau yang kosannya bebas, ada yang suka bawa pasangan
kekasihnya nginep. Atau pokoknya apalah gitu yah yang bebas-bebasan. Kan jadi
gak enak kitanya nanti.
·
Dan yang terakhir I
think it’s very important, dapet ibu/bapak kosan yang baik dan ramah. Jangan
salah, kadang dari hal-hal kecil kayak gitu yang bikin kita betah dikosan loh!
kalau ibu kos atau bapak kos nya baik, enak dah hidup lo. Ibarat pengganti
orangtua. Secara, orang kalau ngekos itu udah pasti jauh dari ortu kan. Kayak
temen gue, dia sama temen-temennya beruntung banget dapet ibu/bapak kosan dosen
gitu, baik, friendly banget, sampe mereka suka jalan-jalan gitu bareng sama
bapak/ibu kos nya. Kalau dapet ibu/bapak kos yang baik, wah itu mah surga dunia,
coy! Patut diperjungkan tuh kosannya! Wkwk. that’s it.
Kayaknya udah cukup panjang yah
ceritanya. nanti kalau punya waktu lagi, bakal gue certain tentang suka duka
jadi mahasiswa yang ngontrak rumah.
Udah yah segini dulu. Gue harap
hidup kalian gak kayak hidup gue yang gak menarik ini.
Wassalamualaikuuuuum!!
Subscribe to:
Posts (Atom)