Monday, March 18, 2019

Kenapa dengan Sunat Perempuan...?

Assalamualaikum, Halo!
Disini gue mau membahas mengenai suatu topik yang menurut gue menarik banget. Kebetulan gue newbie di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan awal-awal kayak gini gue disuguhin beberapa buku yang berkaitan dengan perempuan dan anak pastinya. Nah sebelum kita masuk ke topik utama, kita harus tau kenapa sih perempuan harus diberdayakan dan anak-anak harus di lindungi? Well, dalam islam perempuan itu makhluk Tuhan yang sangat sangat berharga, seperti hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim yang bunyinya :

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'”

Nah dari hadits itu saja sudah jelas seorang ibu harus dimuliakan, bahkan disebut hingga 3x baru setelah itu ayah yang merupakan seorang laki-laki.

Namun, seiring berjalannya waktu banyak hal yang terjadi tidak sesuai dengan perintah hadits nabi tersebut. Banyak terjadi kekerasan yang dialami perempuan dibelahan bumi manapun. Seperti dijaman Khalifah Umar bin Khattab, sebelum ia memeluk agama islam, pada saat itu anak-anak perempuan dianggap sebagai aib keluarga, karena hal tersebut banyak anak perempuan yang dikubur hidup-hidup. Apabila anak perempuan itu selamat, maka harus menjadi budak seks dan melayani para kaum laki-laki, meski bapaknya sekalipun. Ya Tuhan serem gak sih. Itu mungkin yah maksud islam diturunkan di bangsa Arab.

Nah kalau di indonesia sendiri gimana? Dari yang gue tau, untungnya masyarakat kita dulu gak sampe sesadis itu. Cuma, ada cumanya nih, perempuan dijaman dulu itu penuh dengan diskriminasi. Contohnya seperti perempuan dijaman dulu harus dirumah mengerjakan pekerjaan rumah gak boleh keluar tanpa izin. Anak perempuan nya juga gitu, boro-boro buat keluar rumah, disuruhnya bantuin emak didapur. Buat sekolah itu susah banget. Tapi setelah adanya ibu Kartini, perempuan kita mulai bangkit, bukan Cuma dirumah doang, tapi bisa bersekolah hingga saat ini.

Setelah kehadiran Kartini, bukan berarti permasalahan tentang perempuan itu selesai. Dijaman sekarang masih banyak yang kadang ngediskriminasi, bahkan melakukan kekerasan terhadap perempuan. Kalau kata Undang-undang nomor 23 tahun 2004 jenis kekerasan itu ada 4, yaitu Kekerasan fisik, Kekerasan psikis, Kekerasan seksual dan Penelantaran rumah tangga.

Ngomong-ngomong masalah kekerasan fisik, kalian sadar gak kalau anak perempuan diwaktu kecil juga mengalami kekerasan, loh. Siapa yang saat bayi dilakukan sunat perempuan? Huft. Mentang-mentang masih bayi, orangtua kita gak minta ijin dulu ke kita. Jaman Nabi Ibrahim yang disuruh Allah buat nyembelih anaknya Ismail aja minta izin dulu. Sunat perempuan ini ada dari jaman dulu banget, bahkan dari sebelum islam ada. Di negera manapun banyak banget yang melakukan sunat perempuan.

Gue jelasin dulu yah, sunat perempuan itu apa. Sunat perempuan adalah tindakan memotong sebagian atau seluruh kiltoris, bahkan hingga labia minora dan labia mayora, namun ada juga yang hanya melukai sebagian kecil kiltoris (WHO, 2000), dan ada juga yang hanya simbolik sebagaimana banyak terjadi di Indonesia (PSKK UGM, 2017; Komnas Perempuan, 2017; Udin, 2015, 2010; Mitra Inti, 2005). Sunat perempuan dilakukan karena beberapa faktor, yang paling banyak itu karena pemahaman agama, selain itu ada juga karena tradisi keluarga. Misal, dulu emak, nenek, dan buyutnya disunat, jadi ngikut-ngikut aja, padahal gak tau tuh manfaatnya apa. Dari sisi medis juga gak ada tuh manfaat sunat perempuan. Malahan itu menyakiti dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Tau gak? Praktek sunat perempuan justru paling banyak terjadi di perkotaan sebesar 55.8% sedangkan di pedesaan 46.9%.

Kalau dalam islam sendiri gimana? Nah ini yang paling banyak terjadi, orangtua menyunatkan anak perempuannya menganggap itu sunnah dan perintah agama. Padahal Rasul gak nyuruh gitu. Seperti yang udah gue bilang sebelumnya, kalau sunat perempuan udah ada dari jaman sebelum islam, nah dengan datang Rasulullah itu sedikit mencerahkan, seperti Hadits yang diriwayatkan Abu Daud :

“Dari Ummu Athiyah ra. Diceritakan bahwa di Madinah terdapat seorang perempuan tukang sunat, Rasulullah SAW berkata terhadap perempuan tersebut: (khitanlah) janganlah berlebihan, sesungguhnya hal itu lebih baik atau disukai bagi perempuan dan disenangi bagi laki”

Dan ada beberapa hadits lagi tentang sunat perempuan yang ternyata dhaif tidak ada satupun yang shahih. Ucapan rasul tersebut bukan berarti membolehkan, karena sudah ada dari sebelum islam, maka hal itu merupakan ungkapan secara perlahan bahwa sunat perempuan itu dibatasi. Mungkin yang menjadi pertanyaan itu apakah anak cucu rasul yang perempuan disunat juga? Nah ini, gak ada hadits satupun yang menyebutkan bahwa aisyah atau istri rasul lainnya di sunat. Meskipun beberapa ulama ada yang mengatakan sunnah, ada yang bilang wajib, ada yang bilang makruh bahkan haram apabila membahayakan. Kementerian Kesehatan di tahun 2006 pernah mengajukan untuk melarang medikalisasi sunat perempuan bagi petugas kesehatan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI). Yang pada akhirnya MUI pun mengeluarkan fatwa yang intinya sunat perempuan itu fitrah Cuma ada batasnya. Dan menyuruh kemenkes untuk melatih tenaga medis untuk melaksanakan khitan perempuan.

Secara fakta, sunat perempuan itu menyakitkan secara fisik, psikis, dan sosial. Gak ada bedanya kok perempuan yang sunat ataupun engga. Hukum islam itu kan tujuannya untuk kemaslahatan manusia. Maka praktik berbahaya sunat perempuan harus dihindarkan untuk menjaga organ reproduksi agar perempuan tidak menjadi objek kekerasan oleh siapapun untuk kepentingan diluar dirinya.


Kan udah tau nih, yuk sama-sama ingatkan orangtua jaman sekarang untuk mencegah melakukan sunat perempuan. Seandainya tetap melakukan, ingatkan pula tenaga medis untuk tidak memotong, cukup dengan digores saja. Karena itu menyakitkan si bayi guys.

Okelah, cukup sekian cuap-cuapnya. Semoga manfaat. Kalau gak bermaanfaat, ya harus tetep dimanfaatin yah hehe.


Bhay!



Tuesday, March 12, 2019

Pengalaman ikut CPNS #3


sebulan kemudian tepatnya pada tanggal 11 Januari hasil seleksi SKB keluar, Alhamdulillah gue lolos tahap berikutnya, yaitu tahap pemberkasan. Bwwwaaaanyak sekali berkas yang harus di lampirkan. Untuk ngurus berkas-berkas gue abis sejuta lebihhhhhh. Sedih buat gue karena gue belum kerja, jadi harus minjem uang dulu ke kakak dan dibantu sama bapak juga.

Jadwal pemberkasan itu jam 8 pagi dari tanggal 17-21 Januari 2019. Nah gue pilih ngumpulin di hari pertama, biar kalau ada yang kurang bisa gue lengkapin dihari berikutnya. Gue berangkat naik KRL jam setengah 7 ke gondangdia nyampe jam 8an, trus naik gr*b ke medan merdeka barat ongkosnya 8ribu (pake promo jadi goceng) hahaha. Pas nyampe sana baru 4 orang termasuk gue. Gak lama kita disuruh masuk ruangan, dan mulai pemberkasan. Gue pulang dari kemenpppa jam 3 kalau gak salah, trus naik gr*bcar sama ameera ke gondangdia, setelah itu nyampe rumah jam 5an kalau gak salah juga hehe.

Alhamdulillaah banget gue bersyukur bisa diberi amanah sama Allah untuk lolos CPNS. Bener-bener kuasa Allah, semakin kita mendekatkan diri, semakin Allah memberi apa yang terbaik untuk kita. Kalau ditanya gimana caranya lolos CPNS, selain berusaha, dari yang gue rasain yaitu berbakti sama orangtua, jangan pernah sekali-kali bikin sakit hati orangtua, terutama Ibu. Walaupun dari kecil gue anak yang gak bisa di atur dan bebeul, tapi dari kecil gue berusaha gak mau keluarin kata-kata yang nyakitin ibu bapak, kalau gue gak suka, gue mending diem, atau nangis di kamar mandi. Banyak doain orangtua. Rawat dan sayangi.

Gue inget banget, ini sekedar sharing yah bukan maksud apa2, biar kalian yang baca bisa ngambil makna dan hikmah nya aja. September tahun 2014, gue baru merantau ke Bandung untuk kuliah di UIN. Ibu masih sehat, gemuk, dan segar. Bulan oktober ibu katanya jatoh ketabrak mobil angkot pas lagi bawa motor, tapi gue gak dikasih tau, gue kebetulan tinggal di dorm uin, kayak pesantren gitu, pulang sebulan sekali. gue jarang pulang karena semester awal banyak lagi padat2nya. Pas gue pulang, ibu hanya bisa tergeletak ditempat tidur. 2 hari kemudian gue harus pulang, ibu bela2in jalan dan bangkit dari tempat tidur buat nganter gue ke depan pager Cuma buat nunjukin kalau ibu kuat dan akan baik-baik aja, setelah itu gue pergi, setelah ibu udah gak terlihat dari pandangan, gue nangis sesenggukan gak berhenti, di bus gue nangis, di bandung gue nangis, dikamar gue nangis, ah pokoknya nangis mulu. Gak pengen pulang sebenernya, tapi gue harus kuliah.

Bulan mei di hari ultah gue, gue dikasih tau kalau ibu kanker stadium akhir. Disitu gue nangiss, lemesss banget, keluarga sepakat gak ada yang mau kasih tau gue biar gak kepikiran. Setelah gue kelar UAS, yang tadinya gue masuk padus psikologi buat wisuda, padus mahad juga, gue keluar karena mau ngurus ibu. Dari bulan mei-agustus gue ngurus ibu, mandiin ibu, membersihkan kotoran-kotoran yang menempel, dan sama sekali gue gak mau menampilkan wajah asem ataupun mengeluh didepan ibu, gue berusaha hibur ibu buat ibu ketawa, gue gak mau ibu sakit hati sama gue dan ngerasa gak enak. Sampe pada saatnya dibulan juli, gue mau ngajuin cuti kuliah, biar bisa ngurus ibu. Karena ibu gak ada lagi yang ngejagain. Gue ijin untuk cuti sama ibu, lalu ibu nangis, gak boleh gue cuti katanya, trus gue sampe bilang, “siapa lagi yang bisa jagain ibu???” trus ibu bilang sambil nangis, “ada teh nanti ada yang jagain ibu.” Gue sambil menelan ludah, rasanya tenggorokan gue sakit gak bisa nelan, karena menahan nangis, langsung gue buru-buru masuk kamar mandi pura-pura pengen eek, dan di kamar mandi gue nangis sesenggukan sambil menahan suara biar gak kedengeran.  Gue gak kuat banget, bingung harus gimana. Gue udah menghubungi dosen pembimbing akademik untuk ngajuin cuti, katanya boleh, tapi ibu terus2an melarang. Disitu gue bingung, beberapa hari kemudian ibu kambuh dan masuk rumah sakit lagi, ibu semakin parah dan akhirnya koma, pada tanggal 2 agustus ibu meninggal. Dari sini gue ngambil hikmah, dengan ketulusan dan keikhlasan kita berbakti kepada ibu terutama, atas dasar taat kepada Allah, inshaaAllah Allah akan memberikan jalan yang baik buat kita. Se-lelah-lelahnya ngurus ibu, jangan pernah dirasain, seberat-beratnya mata kita yang kurang tidur buat jagain ibu jangan pernah ngeluh, jangan pernah sekali-kali membentak ibu, orangtua yang sakit, terlebih sakit parah gak butuh bentakan, keluhan, ataupun muka asem kita, yang mereka butuhkan support dari kita, senyum canda tawa dari kita, biar beliau makin semangat, jangan pernah tunjukkan kesedihan air mata kita.

Gue inget, ibu tidur diruang tamu dengan Kasur springbed yang single buat 1 orang, dan gue sakit mungkin karena kecapean, tapi gue gak bilang, tapi ibu ngeliat mungkin gue duduk dikursi dalam keadaan lemas, trus ibu nyuruh ambil kerokan sama minyak, sambil ibu tiduran ibu ngerokin badan gue, setelah itu gue disuruh tidur samping ibu padahal kasurnya udah sempit, yaudah karena ibu nyuruh mulu gue pun tidur samping ibu di sebelah pojok sambil nekuk badan gue biar ibu gak kesempitan. mashaaAllah disitu rasanya gue pengen banget nangis jejeritan, ibu lagi sakit keras tapi masih berusaha perhatian sama gue, tapi disitu gue pura-pura tidur aja buat menghargai ibu, setelah ibu yang tidur nyenyak gue bangkit pindah. yaAllaah, gak ada yang lebih indah dan nikmat selain ngurus ibu hingga menjelang ajal menjemputnya.

Maksud cerita gue diatas itu menjawab berbagai pertanyaan temen-temen yang pada nanyain ke Arum tips nya apa untuk diterima CPNS, baru wisuda September 2018, bulan oktober 2018 ikut pendaftaran CPNS, dan tahun 2019 udah jadi CPNS walaupun masih C sampe setahun kedepan. Sebenernya gue gak ada tips apa2 selain semua adalah takdir dari Allah. Karena diperjalanan kehidupan gue, gue bukan termasuk yang pinter2 amat. Kehidupan keluarga gue dari mulai perekonomian hingga hubungan keluarga juga berantakan gak seperti temen-temen lainnya, mungkin yang kenal deket sama gue paham banget gimana hidup gue. Walaupun keliatannya apa yang gue tampilin di socmed, atau dikehidupan nyata, gak akan ada yang nyangka gimana dinamika hidup gue sebenarnya.

Balik ke cerita mengenai CPNS yah, nah setelah pemberkasan itu lumayan cukup lama menunggu orientasi. Hingga menjelang akhir Februari 2019 belum ada pengumuman, yaudah gue berinisiatif ke Bandung lah di tanggal 27 Februari, Karena kebetulan barang2 gue masih ada sebagian di Bandung dan gue juga mau nonton Film Dilan di Bandung langsung. Berangkat lah gue ke Bandung di tanggal 27. Gue nginep di kosan Desti dan Pipit. Keesokan paginya tgl 28 Februari tiba2 grup CPNS ramai, pas gue buka ternyata udah ada pengumuman lanjutan, bahwa Jumat tanggal 1 maret peseta CPNS disuruh datang ke kantor untuk pra-orientasi, karena orientasi akan dilaksanakan 3 hari dari senin hingga rabu, wah shock dong gue, akhirnya gue pulang hari itu juga, tapi sebelum pulang gue nonton dilan dulu sama calon partner hidup gue ehehe. Abis itu langsung pulang deh ke Bekasi.

Besoknya gue berangkat pagi naik KRL ke stasiun gondangdia trus naik grab deh ke kantor. Acara mulai jam 9.30, tapi jam 8 gue udah sampe dong, sendirian di ruangan awalnya, tapi beberapa lama kemudian hadir yang lain Alhamdulillah. Nah disitu kita di jelasin mengenai CPNS dan orientasinya. Jadi nanti sebulan kita pake hitam-putih, setelah itu baru deh normal sesuai dengan peraturan. Dan kita juga baru dapat 80% gaji dan tukin. Nanti juga dapet uang makan perhari tp dikasih diakhir bulan, trus tiap bulan akan di potong untuk taspen 8%, pajak 5% untuk golongan 3. Oh iya kita diajarin juga gimana absen.

Orientasi 4-6 Maret 2019
Hari ke 1 (Senin), kami dibagiin nametag, trus masuk ke ruang dewi sartika, nah didalam sudah tehampar meja dan kursi, tiap meja diisi oleh 3 orang, dan ada nama kita juga di meja itu. 3 hari orientasi rata-rata diisi materi dari deputi 1-5 dan inspektorat. Nah, dihari pertama itu gue duduk bertiga, urutannya dari gue, naza, dan perpetua. Sekitar 3 meja dari belakang.

Hari ke 2 (Selasa), saat masuk ruangan, ternyata di acak lagi posisi duduknya, gue kebagian di urutan ke 3 dari depan. gue semeja sama mas rendi, dan perpetua lagi hehe. Di hari ini kita diberi materi terus. Tapi tiap hari kita dikasih makan siang kok enak-enak. Tapi di hari ke 2 ini gue lagi kurang fit, karena kurang tidur.

Hari ke 3 (Rabu), saat masuk ruangan, sudah gue duga akan diacak lagi, kali ini gue duduk dipaling belakang, bertiga bersama mas Iko, dan Lely. Badan gue cukup fit, tapi karena gue duduk dipaling belakang, di hari ketiga ini sedikit banget materi yang gue dapet. Ini nih makanya kenapa dari SD gak suka duduk paling belakang, karena jauh, trus jarak pandang jadi terbatas, suara pemateri sayup2 terdengarnya, dan gue ngobrol mulu sama mas iko dan lely. Nah hari ketiga ini harusnya ada materi dari Ibu Menteri, tapi ternyata Ibu berhalangan hadir karena sakit, yaampun cepet sembuh yah bu. Padahal ingin sekali bisa bertemu. Cuma ya nanti kalo udah kerja pasti ada kesempatan buat bertemu ibu menteri langsung.

Orientasi kelar, hari selanjutnya kami disuruh langsung ke ruangan dan bidang masing2. Berhubung kamis itu libur hari nyepi, maka kami masuk di hari jumat.

Hari Jumat, aku masuk ruangan, taro tas, dan ikut olahraga dulu, setelah itu ganti baju dan masuk ruangan lagi. Gue masih bingung sebenernya harus ngapain, masih abu2 banget. Awalnya gue kenalan dulu sama yang ada diruangan ada mbak may, mas dwi, dan atasan gue langsung pak sholeh. Setelah itu gue ke meja pak sholeh dan dikasih banyak gambaran , tapi mungkin daya serapan gue belum banyak. Alhamdulillaah status praesens gue terhadap rekan dan atasan cukup baik, mereka cukup welcome dan humble. Hari itu gue disuruh baca2 program dari bidang gue itu, ada 5 buku, dan dihari itu pula gue kelarin semua bacanya. Waalupun belum terlalu mengerti secara teknis, tapi garis besar gue paham. Sebenernya ada ketakutan dalam diri gue, gue takut lama mencerna, tapi harus positif, learning by doing aja. Semua juga pasti awalnya melalui proses belajar dulu. Gak ujuk-ujuk jadi hebat bukan? Yang penting gue punya niat yang sangat baik. Bukan karena PNS atau gajinya. 

Bismillaah untuk hari selanjutnya. Gue bener-bener pengen loyal terhadap kementrian ini, terutama di bidang gue. Karena tujuannya semata-mata untuk membangun Indonesia yang lebih baik terutama dalam pembangunan anak dan perempuannya. Gue pengen bisa memberikan kontribusi yang positif untuk negara ini. Sekarang gue harus positif, dan selalu mau belajar. Salah itu biasa, tapi memperbaiki dan terus belajar dari kesalahan itu yang akan menjadi luar biasa. 

Ingat, terbentur terbentur terbentur, maka selanjutnya kita akan terbentuk. Semangat untuk Indonesia maju dan lebih baik!! Allahu Akbar!!!



Pengalaman ikut CPNS #2

Welcome Back!!
Disini gue mau lanjut cerita tentang pengalaman mengikuti CPNS, lanjutan dari Part 1.

Jadi setelah tes SKD kelar, dan hasil nya keluar, gue emang lolos Passing Grade Alhamdulillaah. Tapi saat itu gue belum tau, siapa saja yang akan lolos ke tahap berikutnya. Karena di formasi jabatan yang gue pilih ini yang dibutuhkan hanya 1 orang saja, jadi otomatis yang berhak masuk ke tahap SKB nanti hanya 3 x (jumlah formasi) berarti 3 orang saja. Dan gue gak tau, gak kenal siapa-siapa saja yang menjadi saingan gue. Jadi yaudah gue gak ngurusin. Eh tapi, yang gue tau, semua yang daftar di jabatan gue jurusan pendidikan semua, gue doang yang jurusan Psikologi.

Dari kelar tes SKD itu banyak banget isu-isu yang bermunculan, bisa dibilang cukup bermasalah sih. Jadi katanya sekitar 90 persenan peserta CPNS se-Indonesia gak lolos passing grade, terutama di bagian Tes Kepribadian Psikologi (TKP). Bayangin dong, yang lolos passing grade  Cuma 8 persen kalau gak salah. Kan belum memenuhi kuota yang diinginkan pemerintah. Usut punya usut, ternyata tahun ini nilai PG nya lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan hampir banyak yang bilang terlalu tinggi terutama untuk nilai TKP yaitu 143. Karena banyak yang gak lolos tersebut, muncullah protes terutama dari peserta yang gak lolos. Protesnya disalurkan dalam sebuah petisi untuk menyuruh pemerintah menurunkan nilai minimal PG. yang menandatangai petisi itu pun sudah puluhan ribu kalau tidak salah. Nah karena pertentangan inilah pengumuman kelulusan tes ditunda hingga sebulan lebih. Media cetak, elektronik, dan online pun banyak memberitakan isu ini. Sampai pada akhirnya pemerintah menolak menurunkan nilai minimal PG, alasannya karena jika diturunkan otomatis akan menurunkan juga kualitas dari calon PNS, begitu katanya. Kalau menurut gue, ada benar nya juga sih. soal-soal tes SKD itu kan pasti sudah di buat dan pasti di uji coba terlebih dahulu, pasti ada tim nya tersendiri, gak mungkin main-main, secara CPNS. Waktu kuliah dulu gue ngebuat alat tes aja harus di uji coba mulu, sampe valid dan reliabilitasnya sesuai, itu baru ditingkat fakultas gue. Lah ini kan tingkatnya nasional, pasti lebih ketat dari itu. Apalagi paling banyak di permasalahkan nya itu TKP, itu kan tes kepribadian. Hasil yang diperoleh ya itulah gimana nilai pribadi kita. Jangan nyalahin pemerintah kalau emang hasil nilai nya kecil, kalau kita ngerjainnya bener, jujur, gak ngasal, apa adanya, pasti nilai nya juga sesuai kok. Kadang-kadang suka gemes, dikit-dikit pemerintah disalahin, padahal yang ngerjain soalnya kan kita sendiri L  harusnya introspeksi untuk lebih baik lagi gitu maksud gue.

Nah dengan penolakan pemerintah atas petisi itu, bukan berarti pemerintah gak ngambil langkah apapun. Setelah itu diadakan lah rapat, dibuat undang-undang yang baru dalam waktu singkat, dan keluar lah surat keputusan bahwasanya yang sudah lolos passing grade sudah pasti masuk ke tes berikutnya, nah jika di formasi jabatan tersebut gak ada yang lolos PG, sistemnya akan menjadi system ranking. Kalau formasi jabatan yang dibutuhkan 1, yang lolos PG juga 1, maka yang 1 itu akan otomatis ke tahap berikutnya tanpa saingan. Dan banyak lah pengumumannya.

Setelah keluar UU tersebut, gak lama keluar pula pengumuman hasil SKD. Gue udah pasrah, tangan gue dingin banget mau buka website nya. Sambil istighfar dalam hati biar tenang. Sambil nyari nama gue, trus tiba-tiba
Alhamdulillaah, yaAllah gak nyangka yang lolos dari sekian orang yang tes untuk jabatan ini gue doang. Disitu gue gemetar, bingung mau ngomong apa, nangis terharu, tangan dingin, dan gak henti-hentinya berucap syukur sama Allah.

Pengumuman SKD udah keluar, selanjutnya tahap Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Nah gue kebagian hari rabu tanggal 12 Desember di daerah kebon sirih, sehari sebelumnya gue nginep dirumah om pami didaerah kemayoran berangkat dari rumah naik busway. Keesokan harinya gue berangkat abis shubuh dianter sama om ujang, pas nyampe sana baru ada 1 orang, jadi gue berdua doang, kenalan lah kita ngobrol, gak lama datang yang lain, dan setelah itu kita disuruh masuk, disitu gue ngobrol-ngobrol dan becanda buat ngurangin kecemasan gue. Jam 7 kita mulai tes. Banyak tes psikologi nya guys yaAllah, sampe mabok gue, tapi gak nyampe mabok janda *itumah lagu dangdut* selain tes psikologi, ada tes bidang juga, trus Focus Group Discussion (FGD), dan wawancara. Gue kelar abis isya. Trus gue pulang naik kereta dari stasiun gondangdia bareng sama Ameera temen CPNS. Tapi kita beda arah. Setelah itu syudah deh...

lanjut di postingan berikutnya yah, biar gak kebanyakan. wkwk