Tuesday, March 12, 2019

Pengalaman ikut CPNS #2

Welcome Back!!
Disini gue mau lanjut cerita tentang pengalaman mengikuti CPNS, lanjutan dari Part 1.

Jadi setelah tes SKD kelar, dan hasil nya keluar, gue emang lolos Passing Grade Alhamdulillaah. Tapi saat itu gue belum tau, siapa saja yang akan lolos ke tahap berikutnya. Karena di formasi jabatan yang gue pilih ini yang dibutuhkan hanya 1 orang saja, jadi otomatis yang berhak masuk ke tahap SKB nanti hanya 3 x (jumlah formasi) berarti 3 orang saja. Dan gue gak tau, gak kenal siapa-siapa saja yang menjadi saingan gue. Jadi yaudah gue gak ngurusin. Eh tapi, yang gue tau, semua yang daftar di jabatan gue jurusan pendidikan semua, gue doang yang jurusan Psikologi.

Dari kelar tes SKD itu banyak banget isu-isu yang bermunculan, bisa dibilang cukup bermasalah sih. Jadi katanya sekitar 90 persenan peserta CPNS se-Indonesia gak lolos passing grade, terutama di bagian Tes Kepribadian Psikologi (TKP). Bayangin dong, yang lolos passing grade  Cuma 8 persen kalau gak salah. Kan belum memenuhi kuota yang diinginkan pemerintah. Usut punya usut, ternyata tahun ini nilai PG nya lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan hampir banyak yang bilang terlalu tinggi terutama untuk nilai TKP yaitu 143. Karena banyak yang gak lolos tersebut, muncullah protes terutama dari peserta yang gak lolos. Protesnya disalurkan dalam sebuah petisi untuk menyuruh pemerintah menurunkan nilai minimal PG. yang menandatangai petisi itu pun sudah puluhan ribu kalau tidak salah. Nah karena pertentangan inilah pengumuman kelulusan tes ditunda hingga sebulan lebih. Media cetak, elektronik, dan online pun banyak memberitakan isu ini. Sampai pada akhirnya pemerintah menolak menurunkan nilai minimal PG, alasannya karena jika diturunkan otomatis akan menurunkan juga kualitas dari calon PNS, begitu katanya. Kalau menurut gue, ada benar nya juga sih. soal-soal tes SKD itu kan pasti sudah di buat dan pasti di uji coba terlebih dahulu, pasti ada tim nya tersendiri, gak mungkin main-main, secara CPNS. Waktu kuliah dulu gue ngebuat alat tes aja harus di uji coba mulu, sampe valid dan reliabilitasnya sesuai, itu baru ditingkat fakultas gue. Lah ini kan tingkatnya nasional, pasti lebih ketat dari itu. Apalagi paling banyak di permasalahkan nya itu TKP, itu kan tes kepribadian. Hasil yang diperoleh ya itulah gimana nilai pribadi kita. Jangan nyalahin pemerintah kalau emang hasil nilai nya kecil, kalau kita ngerjainnya bener, jujur, gak ngasal, apa adanya, pasti nilai nya juga sesuai kok. Kadang-kadang suka gemes, dikit-dikit pemerintah disalahin, padahal yang ngerjain soalnya kan kita sendiri L  harusnya introspeksi untuk lebih baik lagi gitu maksud gue.

Nah dengan penolakan pemerintah atas petisi itu, bukan berarti pemerintah gak ngambil langkah apapun. Setelah itu diadakan lah rapat, dibuat undang-undang yang baru dalam waktu singkat, dan keluar lah surat keputusan bahwasanya yang sudah lolos passing grade sudah pasti masuk ke tes berikutnya, nah jika di formasi jabatan tersebut gak ada yang lolos PG, sistemnya akan menjadi system ranking. Kalau formasi jabatan yang dibutuhkan 1, yang lolos PG juga 1, maka yang 1 itu akan otomatis ke tahap berikutnya tanpa saingan. Dan banyak lah pengumumannya.

Setelah keluar UU tersebut, gak lama keluar pula pengumuman hasil SKD. Gue udah pasrah, tangan gue dingin banget mau buka website nya. Sambil istighfar dalam hati biar tenang. Sambil nyari nama gue, trus tiba-tiba
Alhamdulillaah, yaAllah gak nyangka yang lolos dari sekian orang yang tes untuk jabatan ini gue doang. Disitu gue gemetar, bingung mau ngomong apa, nangis terharu, tangan dingin, dan gak henti-hentinya berucap syukur sama Allah.

Pengumuman SKD udah keluar, selanjutnya tahap Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Nah gue kebagian hari rabu tanggal 12 Desember di daerah kebon sirih, sehari sebelumnya gue nginep dirumah om pami didaerah kemayoran berangkat dari rumah naik busway. Keesokan harinya gue berangkat abis shubuh dianter sama om ujang, pas nyampe sana baru ada 1 orang, jadi gue berdua doang, kenalan lah kita ngobrol, gak lama datang yang lain, dan setelah itu kita disuruh masuk, disitu gue ngobrol-ngobrol dan becanda buat ngurangin kecemasan gue. Jam 7 kita mulai tes. Banyak tes psikologi nya guys yaAllah, sampe mabok gue, tapi gak nyampe mabok janda *itumah lagu dangdut* selain tes psikologi, ada tes bidang juga, trus Focus Group Discussion (FGD), dan wawancara. Gue kelar abis isya. Trus gue pulang naik kereta dari stasiun gondangdia bareng sama Ameera temen CPNS. Tapi kita beda arah. Setelah itu syudah deh...

lanjut di postingan berikutnya yah, biar gak kebanyakan. wkwk

No comments:

Post a Comment