Monday, May 30, 2011

part 4 IDOLA KU

“kak selena bangun! Udah maghrib!” teriak adik laki-laki selena yang bernama rocky. Kedengarannya memang nama yang aneh. Ayah selena dulu sangat menyukai musik rock. Dan dia ingin, memiliki anak laki-laki yang bernama sama dengan aliran musik kesukaannya, yaitu rock. Karena mamah selena tidak menyetujui anak laki-lakinya dinamakan rock saja, akhirnya ditambah dengan huruf y menjadi rocky. Dan lebih anehnya, adik laki-laki selena itu, malah tidak suka denger musik rock. Maklum saja, anak kelas 4 sekolah dasar memang belum mengerti apa musik rock itu. Mendengar suara adiknya yang berteriak keras dengan mengetuk-ngetuk pintu kamarnya, selena terbangun dan melihat jam weker yang ada dimeja samping kiri tempat tidurnya.
“iaa! Iaa! Nggak usah teriak-teriak dong dek. Kakak juga udah bangun nih!” sahutnya sambil berdiri tegak dan berjalan menuju kamar mandi yang terletak didalam kamarnya. Ia pun mengambil wudhu untuk melaksanakan shalat maghrib. Setelah melaksanakan shalat, ia mengambil buku pelajarannya dan dibawanya kemeja belajar. Selena akhir-akhir ini memang lagi semangat belajar. Dia ingin lulus SMP dengan nilai-nilai terbaik dan bisa membanggakan orangtuanya. Dan dia juga ingin membuktikan kepada orang-orang disekitarnya, yang sering bilang bahwa kalau sering menonton bola pada malam hari, belajarnya akan terganggu. Apalagi banyak kasus yang seperti itu terjadi. Tapi selena ingin membantahkan semua itu. Dan akan membuktikan bahwa, walaupun ia sering menonton bola, belajarnya tidak akan terganggu. Dia akan menyeimbangkan itu semua. Begitulah tekat yang ada pada dirinya saat ini. Dan satu kata yang pantas buatnya. TOP.
“pertandingan arsenal jam 11.00 yah? Hem, sekarang baru jam 18.30. yaudah, belajarnya sampai jam 10.00 an aja deh.” Ucapnya dengan satu tarikan napas. Selena terlihat sangat serius dalam belajar. Dia memang sangat niat sekali. Dia turun kebawah menggunakan tangga untuk makan malam bersama papah, mamah dan adiknya. Selena anak pertama dan hanya memiliki satu adik yaitu rocky.
“selena, kata adikmu kamu akan menonton sepakbola di televisi yah nanti malam? Janganlah nak. Kamu sudah kelas 9.” Ucap papah selena ketika selena turun dari tangga. Ucapan papahnya membuat wajah selena yang tadinya semangat dan ceria berubah menjadi kecemberutan.
Selena pun berkata, “Kenapa sih kalian ga percaya sama aku? Walaupun aku suka nonton, tapi aku nggak lupa dengan kewajiban-kewajiban aku pah, mah.” Kedua orangtua selena saling pandang dan kompak menggelengkan kepala mereka.
Mamah selena tersenyum dan berkata, “anak kita sudah besar yah pah.” Mendengar ucapan mamahnya, selena sedikit menahan senyum. Dia tahu, sebenarnya nasehat-nasehat kedua orangtuanya memang untuk kebaikan dirinya. Tetapi, dia pun lebih tahu bagaimana dirinya. Hanya kepercayaan saja dari kedua orangtuanya agar dia bisa menyeimbangan kewajiban-kewajibannya. Selena juga tahu dia sudah kelas 9, tapi diselah-selah kesibukannya, dia juga perlu refreshing. Dan refreshing nya adalah, yah menonton sepakbola atau pertandingan bulutangkis. Karena dia juga menyukai olahraga bulutangkis. Apalagi, dia juga suka dengan atlet-atlet tim nasional indonesia, terutama greysia polii. Atlet ganda perempuan. Dia ingin sekali bertemu dengan idola-idolanya. Sebenarnya idola-idolanya sangat banyak. Dia mengidolakan penyanyi-penyanyi luar negeri, seperti avril lavigne, dan taylor swift. Adapula idolanya dari ajang-ajang pencarian bakat indonesia, seperti jack hanafie, mario stevano, mytha lestari, inka moirindra dan masih banyak lagi. Balik ke topik utama. Selena pun sangat pintar membagi waktu, antara kewajiban-kewajibannya dengan hal-hal mengenai hobby dan kesenangannya. Terutama beribadah kepada tuhannya.
Selena pun segera duduk di kursi meja makan. Dan mamah dan papahnya tak henti-henti nya berbicara seperti tadi.

No comments:

Post a Comment